berbagi butuh ketenangan dan ketelitian

bismillah

senin kemarin sisa uang di dompet sebesar 7000 perak. ke ATM alhamdulillah bisa ambil sebesar 40.000(bisa bertahan hidup lebih lama ni, hhe). hari ini juga dapet uang lagi 30.000 dari hutang temen2 BEMF.Alhamdulillah nikmat-Mu memang begitu banyak ya Rabb, jagalah hati ini untuk selalu mensyukurinya
barbagi butuh ketenangan dan ketelitian, kenapa saya menyematkan judul itu. ceritanya seperti ini. tadi setelah selesai kuliah saya lewat koridor yang disana ada expo, disana jual makanan, jam tangan, buku, kacamata dan temannya yang lain. nah, tadi saat lewat disana saya bertemu dengan anak-anak kecil yang luar biasa menurut saya, anak yang berumur sekita 5-7 tahun yang mencari celah rizki Allah ketika hujan turun, ya mereka adalah ojek ojek payung. karena tadi hujan lumayan cukup deras jadi mereka pada berkeliaran di daerah expo.
saat saya lewat pengennya hanya sekedar menyapa. dan saya bertanya pada mereka "sudah sholat belum ?", kebanyakan dari mereka belum sholat tapi ada diantara mereka ada 1 orang yang langsung menjawab "saya sudah kak", setelah itu malah ada yang ikutan bilang sudah. hhe lugu sekali mereka. tak disangka mereka minta dibelikan makanan (jagung dan singkong keramas), walaupun sebernarnya tadi terbersit untuk membelikan. nah saat itu cukup bimbang dengan kondisi dengan kondisi keuangan yang ada di dompet.dalam hati berkecamuk " mau dibelikan atau nggak y ?", syetan berbisik "kalau dibelikan nanti uangmu kurang untuk makan, jangan dibelikan, mereka juga belum sholat tuh, dan mereka juga sudah kerja tadi jadi tidak usah dibelikan", dan malaikat berkata" sedekah akhi, berapun uangmu pasti akan diganti oleh Allah". dan akhirnya...jeng jeng(bunyi musik) akhrinya saya memutuskan untuk membelikan mereka tapi cuma 1 porsi. hehe saya menang dari bisikan syetan^^
meskipun cuma 1 porsi untuk bersama semoga bermanfaat dan alhmdulillah saya melihat senyuman dari mereka. tapi yang saya sesalkan keputusan saya kurang tepat, padahal anak yang tadi sudah sholat inginnya jagung tapi saya belikan singkong. seharusnya saya tadi membelikan khusus buat anak yang sudah sholat dan dia bisa berbagi dengan temannya. tadi sepertinya saya agak kurang tenang karena terlu banyak orang dan itu mengakibatkan tidak teliti dalam berfikir. ampuni hamba ya Rabb, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi

pelajaran hari ini : sebenarnya sedekah itu bukan tergantung dari ada atau tidak adanya harta tapi tergantung dari hati
semangat untuk menjadi orang paling bermanfaat !!!

kembali lagi

bismillah
senin 14 maret 2011
hasil ujian termodinamika dan pindah panas sudah sibagikan tadi. alhmdulillah saya mendapat 3/4 nilai sempurna, semoga di ujian kedua lebih baik lagi.
akhirnya jiwa ini kembali lagi di kelas TPP ini. sepertinya sudah 3x pertemuan jiwa saya tidak berda dalam kelas TPP ini walaupun raga ada dalam kelas. saya kembali mengikuti kuliah yang sangat berhubungan dengan LAB yang akan saya ambil nantinya ini sudah seminggu lalu saat hari jumat, tentunya setelah usrusan PKM GT dan tugas yang menumpuk. harapannya akan terus bisa fokus pada saat kuliah. NYATET dan FULL ATTENTION akhi ^^
TPP udah mulai lagi untuk persiapan ujian2 selanjutnya. Satu lagi nih, MATEK(Matematika Teknik) masih belum nyatu di kelas, belum paham, tuga gak ngerjain sendiri. Senin kemarin juga sempet bolos kelas MATEK ini, hehehe. Ampuni hamba-MU ini ya Rabb^^.
Ingat akhi, antum belum telat untuk MATEK, pasti bisa karena Allah selalu bersamamu dan menjagamu. Untuk hari ini hari duduk di depan FULL ATTENTION
Semangat untuk menjadi manusia yang paling bermanfaat^^



Cara Mnyembuhkan FB Adicted

FaceBook atau yang sering kita kenal FB memang merupakan sarana yang sangat baik untuk menjalin silaturahmi dengan teman-teman yang berda jauh dari kita, teman kecil, sahabat pena, dan bahkan bisa digunakan sebagai sarana bisnis juga lo. Namun kebradaan FB ini bukan tidak ada kendala di dalamnya, OWNER fb yang menurut isu di adalah seorang yahudi dan keuntungan dari facebook itu disumbangkan untuk israel yang sedang menjajah palestina, tentunya dengan adanya kabar seperti itu umat islam akan waspada bahkan sampai menutup account facebooknya. dan satu lagi nih, sempat beredar isu ada fatwa MUI bahwa facebook itu haram. yah begitulah sekelumit tentang facebook yang sempat saya dengar.
facebook pada dasarnya merupakan sarana yang bagus untuk dakwah. tapi terlepas dari itu, bagi orang yang tidak bisa mengatur dirinya, facebook akan menyebabkan ketagihan bahkan setiap hari harus buka facebook atau fecebookan, kalau enggak, beee kagak nahan dah
ketagihan FB akan menyita banyak waktu produktif kita dalam sehari, semingggu, bahkan satahun. sebenarnya sah-sah saja menghabiskan banyak waktu untuk Facebook asalakan yang digunakan saat kita ber Facebook ria adalah hal-hal produktif misalnya bisnis, dakwah, dan yang lainnya yang tetntunya bermanfaat.
nah kalau kita ketagihan facebook lumayan sulit nyembuhinnya kawan.

bagi temen-temen yang memang berniat agar terbebas dari ketagihan facebook ini saya ada tips dan trik ni;
PERTAMA gunakan handphone yang tidak bisa internetan, biasanya nih kita pakai handphone kita untuk buka facebook, kalau ada waktu yah buka FB bahkan kalau ada kelas juga buka FB. cara pertama ini merupakan pengalaman pribadi, hhehe
KEDUA gak usah beli modem, ni juga merupakan sarana mendekatkan diri dengan fb.(pengalaman temen yang ketagihan fb karena dia punya modem)
KETIGA kalau kita punya FB update status sewajarnya aja. usahakan status yang bermanfaat. biasanya nih kalau sering update status keseringan dan banyak orang yang menanggapi, nah hal itu bisa membuat kita akan terus dan terus buka fb
KEEMPAT nah cara yang satu ini merupakan cara yang paling ampuh, deactivekan Facebook kita.hhe

sejauh mana facebook akan mempengaruhi kita? jawabannya ada pad diri kita masing2. kitalah yang bisa menentukannya karena disetiap pribadi mempunyai pilihan yang terbaik utnuk dirinya. pilihlah hal yang tidak hanya menguntungkan kita tapi juga menguntungkan banyak orang.
ganbare !
semoga bermanfaat

Sepuluh hari

bismillah
hai...mau share lagi kawan^^

tepatnya bukan sepuluh hari sih...yah kira2 selama itulah

perjuangan, ya perjuanga membuat PKM GT (apaan tuh ??)
oke saya jelasin dulu tentang PKM GT. Progran Karya Tulis Mahasiswa Gagasan Tertulis merupakan sebuah ajang yang diadakan oleh dikti untuk menggali potensi mahsiswa Indonesia yang mempunyai ide-ide brilian. PKM GT ini sebanarnya bisa dibilang 2nd chance buat temen2 yang tidak sempat membuat karya tulis dibidang pkm lainnya sepeti pkm teknologi, kewirausahaan dan penelitian.
ceritanya nih, dalam minggu akhir februari kemaren berusaha membuat PKM GT. saya bekerjasama denga 2 adik kelas saya yang twin(kembar), hhe keren kan ??. nah, dalam minggu pembuatan PKM ini membuat kuliah dan tugas-tugas kuliah jadi tidak fokus, kuliah setengah2(padahal sering begitu saat smester3, hhehe), padahal disemester ini tugas2nya berjibun.
yang membuat ketar-ketir dalam pengerjaan pkm ini adalah batas waktu pengumpulan yang ditentukan IPB, dan untuk meminta persetujaun dosen pembimbing yang notabene merupakan dosen yang sibuk. yah tapi alhamdulillah semua itu bisa terlewati dengan usaha maksimal saya.
selama ini saya yakin kawan, setiap amanah/pekerjaan/sesuatu atau apapun itu yang akan kita hadapi PASTI akan TERLEWATI, tapi kita lah yang menentukan cara kita melewatinya. jika kita berusaha semaksimal mungkin maka hasilnya seperti yang kita harapkan dan begitu pula sebaliknya. dan tentunya semua itu harus diselaraskan dengan doa kawan...karena " hanya kepada-MU kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan"(QS 1:5).
alhamdulillah pkm gt sudah dikirim. apapun hasilnya nanti tentunya itu adalah yang terbaik buat saya...dan saya tidak akan berhenti sampai disini, saya akan terus berkarya untuk menjadi orang yang memberi banyak manfaat. dan insya Allah 10 hari itu adalah salah satu proses pendewasaan bagi saya
GANBAREMASU !
semangat berproses menjadi lebih baik!

Siapa Hasan Al-Banna ?

Hasan Al Banna dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an.
Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya. Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari dipergunakannya untuk belajar di sekolah.


Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore. Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk mengulang pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum.

Demikianlah sederet prestasi Hasan kecil. Selain prestasinya di bidang akademik, Ia juga memiliki bakat leadership yang cemerlang. Semenjak masa mudanya Hasan Al-Banna selalu terpilih untuk menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya. Bahkan pada waktu masih berada di jenjang pendidikan i'dadiyah (semacam SMP), beliau telah mampu menyelesaikan masalah secara dewasa, kisahnya begini:

Suatu siang, usai belajar di sekolah, sejumlah besar siswa berjalan melewati mushalla kampung. Hasan berada di antara mereka. Tatkala mereka berada di samping mushalla, maka adzan pun berkumandang. Saat itu, murid-murid segera menyerbu kolam air tempat berwudhu. Namun tiba-tiba saja datang sang imam dan mengusir murid-murid madrasah yang dianggap masih kanak-kanak itu. Rupanya, ia khawatir kalau-kalau mereka menghabiskan jatah air wudhu. Sebagian besar murid-murid itu berlarian menyingkir karena bentakan sang imam, sementara sebagian kecil bertahan di tempatnya. Mengalami peristiwa tersebut, al Banna lalu mengambil secarik kertas dan menulis uraian kalimat yang ditutup dengan satu ayat Al Qur'an, "Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya."(Q. S. Al-An'aam: 52).
Kertas itu dengan penuh hormat ia berikan kepada Syaikh Muhammad Sa'id, imam mushalla yang menghardik kawan-kawannya. Membaca surat Hasan al Banna hati sang imam tersentuh, hingga pada hari selanjutnya sikapnya berubah terhadap "rombongan anak-anak kecil" tersebut. Sementara para murid pun sepakat untuk mengisi kembali kolam tempat wudhu setiap mereka selesai shalat di mushalla. Bahkan para murid itu berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk membeli tikar mushalla!

Pada usia 21 tahun, beliau menamatkan studinya di Darul 'Ulum dan ditunjuk menjadi guru di Isma'iliyah. Hasan Al Banna sangat prihatin dengan kelakuan Inggris yang memperbudak bangsanya. Masa itu adalah sebuah masa di mana umat Islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifahan Utsmaniyah (di Turki), sebagai pengayom umat Islam di seluruh dunia mengalami keruntuhan. Umat Islam mengalami kebingungan. Sementara kaum penjajah mempermainkan dunia Islam dengan seenaknya. Bahkan di Turki sendiri, Kemal Attaturk memberangus ajaran Islam di negaranya. Puluhan ulama Turki dijebloskan ke penjara. Demikianlah keadaan dunia Islam ketika al Banna berusia muda. Satu di antara penyebab kemunduran umat Islam adalah bahwa umat ini jahil (bodoh) terhadap ajaran Islam.

Maka mulailah Hasan al Banna dengan dakwahnya. Dakwah mengajak manusia kepada Allah, mengajak manusia untuk memberantas kejahiliyahan (kebodohan). Dakwah beliau dimulai dengan menggalang beberapa muridnya. Kemudian beliau berdakwah di kedai-kedai kopi. Hal ini beliau lakukan teratur dua minggu sekali. Beliau dengan perkumpulan yang didirikannya "Al-Ikhwanul Muslimun," bekerja keras siang malam menulis pidato, mengadakan pembinaan, memimpin rapat pertemuan, dll. Dakwahnya mendapat sambutan luas di kalangan umat Islam Mesir. Tercatat kaum muslimin mulai dari golongan buruh/petani, usahawan, ilmuwan, ulama, dokter mendukung dakwah beliau.
Pada masa peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau memobilisasi mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab, hanya ada satu kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela Ikhwan. Mujahidin sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib besar yang mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi mengancam akan mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin. Maka terjadilah sebuah tragedi yang membuktikan betapa pengecutnya manusia. Ribuan mujahid Mesir ditarik ke belakang, kemudian dilucuti. Oleh siapa? Oleh pasukan pemerintah Mesir! Bahkan tidak itu saja, para mujahidin yang ikhlas ini lalu dijebloskan ke penjara-penjara militer. Bahkan beberapa waktu setelah itu Hasan al Banna, selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin menemui syahidnya dalam sebuah peristiwa yang dirancang oleh musuh-musuh Allah.

Dakwah beliau bersifat internasional. Bahkan segera setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Hasan al Banna segera menyatakan dukungannya. Kontak dengan tokoh ulama Indonesia pun dijalin. Tercatat M. Natsir pernah berpidato didepan rapat Ikhwanul Muslimin. (catatan : M. Natsir di kemudian hari menjadi PM Indonesia ketika RIS berubah kembali menjadi negara kesatuan).
Syahidnya Hasan Al-Banna tidak berarti surutnya dakwah beliau. Sudah menjadi kehendak Allah, bahwa kapan pun dan di mana pun dakwah Islam tidak akan pernah berhenti, meskipun musuh-musuh Islam sekuat tenaga berusaha memadamkannya.

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (Q. S. Ash-Shaff: 8)
Masa-masa sepeninggal Hasan Al-Banna, adalah masa-masa penuh cobaan untuk umat Islam di Mesir. Banyak murid-murid beliau yang disiksa, dijebloskan ke penjara, bahkan dihukum mati, terutama ketika Mesir di perintah oleh Jamal Abdul Naseer, seorang diktator yang condong ke Sovyet. Banyak pula murid beliau yang terpaksa mengungsi ke luar negeri, bahkan ke Eropa. Pengungsian bagi mereka bukanlah suatu yang disesali. Bagi mereka di mana pun adalah bumi Allah, di mana pun adalah lahan dakwah. Para pengamat mensinyalir, dakwah Islam di Barat tidaklah terlepas dari jerih payah mereka. Demikianlah, siksaan, tekanan, pembunuhan tidak akan memadamkan cahaya Allah. Bahkan semuanya seakan-akan menjadi penyubur dakwah itu sendiri, sehingga dakwah Islam makin tersebar luas.

Di antara karya penerus perjuangan beliau yang terkenal adalah Fi Dzilaalil Qur'an (di bawah lindungan Al-Qur'an) karya Sayyid Quthb. Sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang sangat berbobot di jaman kontemporer ini. Ulama-ulama kita pun menjadikannya sebagai rujukan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah Al-Qu'an dan Terjemahannya keluaran Depag RI, kemudian Tafsir Al-Azhar karya seorang ulama Indonesia Buya Hamka. Mengenal sosok beliau akanlah terasa komplit apabila kita mengetahui prinsip dan keyakinan beliau.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang teguh dalam dakwahnya:
Saya meyakini: "Sesungguhnya segala urusan bagi Allah. Nabi Muhammad SAW junjungan kita, penutup para Rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya hari pembalasan itu haq (akan datang). Al-Qur’an itu Kitabullah. Islam itu perundang-undangan yang lengkap untuk mengatur kehidupan dunia akhirat."
Saya berjanji: "Akan mengarahkan diri saya sesuai dengan Al-Qur’an dan berpegang teguh dengan sunah suci. Saya akan mempelajari Sirah Nabi dan para sahabat yang mulia."
Saya meyakini: "Sesungguhnya istiqomah, kemuliaan dan ilmu bagian dari sendi Islam."
Saya berjanji: "Akan menjadi orang yang istiqomah yang menunaikan ibadah serta menjauhi segala kemunkaran. Menghiasi diri dengan akhlak-akhlak mulia dan meninggalkan akhlak-akhlak yang buruk. Memilih dan membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan islami semampu saya. Mengutamakan kekeluargaan dan kasih sayang dalam berhukum dan di pengadilan. Tidak akan pergi ke pengadilan kecuali jika terpaksa, akan selalu mengumandangkan syiar-syiar islam dan bahasanya. Berusaha menyebarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk seluruh lapisan umat ini."
Saya meyakini: "Seorang muslim dituntut untuk bekerja dan mencari nafkah, di dalam hartanya yang diusahakan itu ada haq dan wajib dikeluarkan untuk orang yang membutuhkan dan orang yang tidak punya.
Saya berjanji: "Akan berusaha untuk penghidupan saya dan berhemat untuk masa depan saya. Akan menunaikan zakat harta dan menyisihkan sebagian dari usaha itu untuk kegiatan-kegiatan kebajikan. Akan menyokong semua proyek ekonomi yang islami, dan bermanfaat serta mengutamakan hasil-hasil produksi dalam negeri dan negara Islam lainnya. Tidak akan melakukan transaksi riba dalam semua urusan dan tidak melibatkan diri dalam kemewahan yang diatas kemampuan saya."
Saya meyakini: "Seorang muslim bertanggung jawab terhadap keluarganya, diantara kewajibannya menjaga kesehatan, aqidah dan akhlak mereka."
Saya berjanji: "Akan bekerja untuk itu dengan segala upaya. Akan menyiarkan ajaran-ajaran islam pada seluruh keluarga saya, dengan pelajaran-pelajaran islami. Tidak akan memasukkan anak-anak saya ke sekolah yang tidak dapat menjaga aqidah dan akhlak mereka. Akan menolak seluruh media massa, buletin-buletin dan buku-buku serta tidak berhubungan dengan perkumpulan-perkumpulan yang tidak berorientasi pada ajaran Islam."
Saya meyakini: "Di antara kewajiban seorang muslim menghidupkan kembali kejayaan Islam dengan membangkitkan bangsanya dan mengembalikan syariatnya, panji-panji islam harus menjadi panutan umat manusia. Tugas seorang muslim mendidik masyarakat dunia menurut prinsip-prinsip Islam."
Saya berjanji: "Akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan risalah ini selama hidupku dan mengorbankan segala yang saya miliki demi terlaksananya misi (risalah) tersebut."
Saya meyakini: "Bahwa kaum muslim adalah umat yang satu, yang diikat dalam satu aqidah islam, bahwa islam yang memerintahkan pemelukya untuk berbuat baik (ihsan) kepada seluruh manusia."
Saya berjanji: "Akan mengerahkan segenap upaya untuk menguatkan ikatan persaudaraan antara kaum muslimin dan mengikis perpecahan dan sengketa di antara golongan-golongan mereka."
Saya meyakini: "Sesungguhnya rahasia kemunduran umat Islam, karena jauhnya mereka dari "dien" (agama) mereka, dan hal yang mendasar dari perbaikan itu adalah kembali kepada pengajaran Islam dan hukum-hukumnya, itu semua mungkin apabila setiap kaum muslimin bekerja untuk itu."

ref : http://deddy24.blogspot.com/2005/03/biografi-hasan-al-banna.html

My PKM GT

PENERAPAN METODE MENTORING DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR FORMAL UNTUK MEMBENTUK AKHLAK ANAK

Ivan Setiawan, Pradila Maulia, Pradita Maulia

Institut Pertanian Bogor

Jalan Darmaga, Bogor

RINGKASAN

Fenomena tindakan kriminal yang diakibatkan karena kurangnya akhlak di negara Indonesia telah banyak terjadi. Para pelaku tindakan tersebut bukan hanya orang dewasa namun anak kecil. Pendidikan agama islam yang merupakan harapan untuk mengatasi masalah tersebut belum berhasil secara optimal, Karena pada umumnya sistem yang dipakai hanya menerapkan metode ceramah (pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) (Sudrajat, 2008)) dalam kelas tanpa melakukan pembinaan dan penjagaan yang berkelanjutan.

Mentoring merupakan solusi dalam metode pendidikan agama islam Sekolah Dasar formal yang notabene bersifat pelajaran semata. Dalam mentoring akan terjadi 4 (empat) model pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) yakni terjadi interaksi sosial, pengolah informasi, personal humanistik dan modifikasi tingkah laku. Mentoring yang dilakukan sejak dini akan memperbesar peluang terbentuknya genersi Indonesia yang lebih baik

Mentoring agama Islam atau juga dikenal juga dengan Dakwah Sistem Langsung adalah merupakan sebuah metode pembinaan keislaman pada remaja dengan pendekatan teman sebaya dalam bentuk kelompok yang terdiri dari sepuluh sampai lima belas orang. Mentoring sejak dini akan diterapkan pada siswa kelas IV (empat) Sekolah Dasar formal dengan tidak menghilangkan semua kurikulum Pendidikan Agama Islam yang telah ada. Mentoring agama islam ini akan dilakukan semenarik mungkin dengan adanya berbagai selingan permainan dan hal lainya yang dapat meningkatkan potensi anak dalam berbagai aspek

Penulisan karya ilmiah ini disusun dengan metode kajian pustaka dan diskusi dengan orang-orang yang berkompetan dalam bidang ini.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya mayoritas beragama islam. Prosentase penduduk muslim di Indonesia mencapai 88%, jumlah ini mengalahkan negara Saudi Arabia yang yang merupakan sumber dari agama yang dibawa Muhammad SAW ini. Indonesia bukanlah negara Islam, muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Dengan banyaknya orang muslim di negara ini, tidak serta merta membuat negara yang juga kaya akan sumber daya alamnya ini menjadi negara yang baik dalam hal akhlak, pendidikan, politik, ekonomi dan berbagai sektor lainnya. Indonesia justru menjadi negara yang juga mengoleksi beberapa rapor buruk dimata dunia.

Selama ini Indonesia mengalami berbagai krisis, krisis yang paling mencolok terjadi pada tahun 90-an yakni krisis ekonomi yang sempat menggoyahkan perekonomian Indonesia. Krisis akhlak adalah krisis yang telah terjadi dan telah mengakar sejak dulu dan dampaknya bukan merupakan sesuatu yang insidental layaknya krisis ekonomi namun krisis ini berkesinambungan dan juga tidak disadari keberadaannya oleh bangsa ini. Krisis dunia disebabkan oleh krisis jiwa dan hati sebelum menjadi krisis ekonomi dan politik (Hasan Al-Banna). Akhlak merupakan "Tongkat Komando Perubahan", seperti tongkat yang mengalihkan perjalanan kereta api dari satu jalur rel ke jalur lainnya dan dari satu arah ke arah lainnya (Hasan Al-Banna)

Dewasa ini para remaja atau tepatnya anak dibawah umur yang notabene nantinya akan melanjutkan estafet pemerintahan negara ini sudah terjerumus dalam tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan bahkan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati, sejak tahun 2008 sampai 2010 muncul fakta bahwa 67% dari 2.818 siswa SD kelas IV, V, dan VI di wilayah Jabodetabek mengaku pernah mengakses informasi pornografi. Sekitar 24% mengaku melihat pornografi melalui media komik, 22% dari internet, 17% dari game, 12% dari film di televisi, dan 6% melalui telepon genggam. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, namun, di sini monitoring (penjagaan) dari orang tua sangat berperan penting. Pada dasarnya orang tua hanya melakukan penjagaan pada anak saat anak menginjak Taman Kanak-Kanak (TK) namun setelah anak menginjak bangku sekolah dasar (SD) maka kebanyakan orang tua menganggap bahwa guru yang ada disekolah sudah cukup dalam penjagaan anak. Menurut Erik Erikson, seorang psikoanalis, dikatakan usia awal sekolah ini sebagai usia dimana perhatian anak sangat besar pada kerajinannya sendiri, atau kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan baik. Anak-anak yang percaya diri dan yakin akan kemampuannya, mengembangkan rasa percaya diri dan konsep diri yang positif. Sedangkan anak yang kurang rajin dan enggan mengembangkan dirinya akan mengalami rendah diri dan memiliki perasaan kurang mampu. Maka dari itu penjagaan untuk mengarahkan, memberi motivasi, memberi tauladan yang baik dan lainya sangat penting bagi anak karena pembentukan keperibadian seseorang itu harus dimulai sejak dini.

Pada dasarnya, dewasa ini pendidikan lebih terpusat pada ilmu pengetahuan semata tanpa memperhatikan aspek akhlak seorang anak. Pengetahuan yang tinggi, tidak menjamin seseorang bisa memiliki moral yang baik. Namun, ketika anak-anak memiliki moral yang baik, otomatis mereka bisa menilai mana pendidikan yang baik dan buruk (Riady, 2010). Solusi dalam pemebelajaran akhlak ini adalah dengan adanya pendidikan agama islam sejak sekolah dasar bahkan saat di taman kanak-kanak.

Islam merupakan rahmat untuk seluruh alam, semua aspek diajarkan dalam Islam bahkan sampai masuk kamar mandi sudah diatur dalam Islam. Pendidikan Agama Islam di tingkat sekolah telah diterapkan, namun ironisnya di bangku sekolah paling tidak anak hanya akan belajar tentang agama selama empat jam dalam satu minggu dan hal itu tidak efektif dengan metode pembelajaran yang hanya berpusat pada guru.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Senjaya, 2008). Metode pembelajaran yang kurang baik merupakan salah satu sebab tidak semua anak menerima dengan baik pelajaran agama islam , dengan bukti banyak anak sekolah dasar yang melakukan hal yang dilarang dalam islam. Maka dari itu diperlukan pendampingan dan metode pembelajaran agama islam yang baik terhadap anak usia dini agar pembentukan keperibadiannya baik. Salah satu metode yang menerapkan aspek pendampingan dan hal-hal yang terkait didalamnya adalah sistem “mentoring”.

Mentoring agama islam sudah berjalan di sekolah dasar islam terpadu atau SDIT karena sekolah ini tidak hanya mengarahkan anak didiknya pada prestasi akademis saj tapi SDIT akan memandukan anak didiknya pada penerapan nilai-nilai moral, etika, dan sopan santun. Fenomena kerusakan moral pada anak sekolah dasar kemungkinan terjadi pada anak-anak SDIT akan sangat sedikit. SDIT juga menuntut para anak didiknya menghafal minimal 2 jus setelah lulus dari SD tersebut. Hal itu tidak terjadi pada sekolah formal yang notabene hanya mengedepankan prestasi akademik tanpa memperhitungkan moral.

Berlandaskan beberapa latar belakang yanng ada, kami sepakat untuk mengusung gagasan yang berjudul “Penerapan Metode Mentoring dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Formal untuk Membentuk Akhlak Anak”.

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan sebuah gagasan dalam metode pembelajaran pendidikan agama Islam bagi Sekolah Dasar guna membentuk generasi yang lebih baik dengan cara mentoring.

Manfaat

Mentoring ini berbentuk sebuah kelompok yang beranggotakan 10 sampai 15 orang dalam satu kelompok. Di setiap kelompok akan ada seorang mentor (Guru) yang sangat beragam fungsinya. Mentoring akan memudahkan dalam penjagaan terhadap anak baik agama, pendidikan, sosial dan lainya. Metode mentoring ini akan lebih efektif daripada metode mengajar yang hanya terpusat pada guru ( Dalam Kelas) untuk membentuk akhlak anak sejak dini.

GAGASAN

Akhlak Penduduk Indonesia

Di era yang penuh dengan media ini kita akan mudah menemukan berita tentang berbagai tindakan kriminal setiap harinya baik dari televisi, koran, internet, radio dan media masa lainnya. Berita tentang tindak krimanal seakan sudah menjadi menu sarapan pagi kita dengan adanya koran pagi. Ironisnya tindak kriminal ini tidak hanya menimpa orang-orang yanng telah dewasa, bahkan anak dibawah umur juga melakukan tindakan kriminal.

Data dari BPS melaporkan tingkat tindakan pidana menurut kepolisian sejak tahun 2007-2009 meningkat(tabel 1).

Tabel 1 Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah, 2007 - 2009

Kepolisian Daerah

2007

2008

2009

Jawa Barat

22,160

23,862

27,352

Jawa Tengah

19,806

20,080

19,801

DI Yogyakarta

4,316

5,183

6,988

Jawa Timur

43,822

40,598

37,337

Banten

1,771

1,255

2,481

INDONESIA

330,354

326,752

344,942

Sumber: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

Wartakotalive.com (2011) memberitakan bahwa seorang anak kecil yang berinisial WY (12) menghamili anak tetangga EK, yang berusia tiga tahun di atasnya atau 15 tahun. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data bahwa 62,7 % remaja putri SMP di Indonesia sudah tidak perawan. Hasil lain, ternyata 93,7 % siswa SMP dan SMA pernah berciuman, 21,2 % remaja SMP mengaku pernah aborsi dan 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno. Hal tersebut menunjukkan pada kita bahwa fenomena tindakan kriminal dan kurangnya akhlak tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja; dan hal tersebut menguatkan bahwa penduduk Indonesia sudah tidak terlalu memikirkan tentang akhlak dalam hidupnya. Kasus tersebut dan banyak kasus-kasus lainnya yang melibatkan anak dibawah umur seharusnya membuat kita sadar kalau pendidikan akhlak itu harus ditanamkan sejak dini.

Akhlak itu ibaratkan akar yang menghujam ketanah untuk menguatkan sebuah pohon, dan akar itu harus dirawat dan dijaga sejak kecil. Akar yang kuat akan menghasilkan pohon yang baik dan menghasilkan buah yang baik, dan pohon tadi akan membawa beanyak manfaat bagi orang sekitarnya (Siddik, 2011). Begitu juga dengan manusia, jika manusia dijaga dan diberi pendidikan yang baik sejak kecil maka ketika dewasa mereka bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain.

Pendidikan Agama Islam

Pendidikam islam bertujuan menumbuhkan kepribadian manusia yang bulat. Melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan, dan indra. Pendidikan harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya. Baik aspek spiritual, inrelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara perorangan maupun secara berkelompok). Tujan terakhir pendidikan islam terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah baik secara perorangan, masyarakat, maupun sebai umat manusia secara keseluruhan.

Pendidikan Agama Islam di bangku sekolah merupakan solusi dalam mengatasi pendidikan akhlak anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa Indonesia ini dan mereka yang akan menentukan nasib negara ini, jika sejak dini mereka telah diberi pendidikan tentang akhlak maka kelak saat dewasa bukan tidak mungkin negara ini menjadi negara yang mempunyai penduduk dengan akhlak yang baik. Perbuatan yang tidak berakhlak yang sering terjadi di negara ini seperti pencurian, pemerkosaan, dan tindakan kriminal lainnya akan bisa ditekan dengan mempersiapkan generasi yang terbina dan terjaga akhlaknnya sejak dini.

Pendidikan agama islam merupakan secercah cahaya dalam fenomena metode pendidikan formal lainnya yang notabene lupa mengajarkan tentang akhlak terhadap anak. Namun, ironisnya pendidikan agama islam ini paling tidak hanya diperoleh sebanyak tiga sampai empat jam dalam seminggu dan pendidikan agama islam di sekolah menggunakan metode ceramah di dalam kelas. Ceramah merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) (Sudrajat, 2008).

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru tidak terlalu efektif maka dari itu muncullah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa(student centered approach). Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

Sekolah Dasar Islam Terpadu

Sekolah Dasar islam terpadu merupakan sekolah dasar yang notabene sekolah swasta. Dalam sekolah ini setiap sudut pendidikan selalu dilihat dan dikemas berdasarkan ajaran islam karena sekolah ini memang mengutamakan nilai-nilai islam dalam pendidikannya. Dalam sekolah dasar ini Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Sekolah Dasar Islam Terpadu ini mempunyai target yang harus dicapai oleh siswanya, seperti siswa minimal hafal 2 jus Al-Qur’an setelah lulus dari sekolah dasar . Target-target ini bertujuan agar setiap anak didik mempunyai akhlak yang baik sebagaimana yang diajarkan dalam islam. Penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu harus melibatkan peran orang tua dan masyarakat. Keterlibatan ini diwujudkan dalam rangka menciptakan konsistensi pola asuh bagi anak didik yang diharapkan akan membantu mengoptimalkan tujuan pendidikan yang telah dicanangkan

Kurikulum dalam Sekolah Dasar Islam ini sangat kompleks dan memperhatikan berbagai aspek dengan selalu berpegang pada nilai-nilai dalam agam islam. Salah satunya yakni kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contohdan teladan). Kurikulum yang ada pada Sekolah Dasar Islam dijalankan dengan prinsip-prinsip, yaitu : (1) Memelihara motivasi, minat dan keinginan dalam pembelajaran, memelihara tujuan-tujuan para siswa dan menolong mereka mengembangkan tujuan-tujuan tersebut, (2) Memperhatikan tingkat kesiapan siswa untuk belajar dan tahap perkembangan dan kematangan yang dicapai mereka, (3) Mengetahui perbedaan individu (Individual Differences) yang ada di kalangan siswa, (4) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar yangmengunakan media praktikal, (5) Memelihara kesefahaman, hubungan satu aspek dengan yang lain, pengalaman yang berpadu dan berkelanjutan, keaslian dan kebasan berfikir, (6) Menjadikan proses pendidikan sesuatu yang menggembirakan dan memberi kesan yang baik pada murid-murid.

Dewasa ini, metode pendidikan agama islam di Sekolah Dasar formal juga menerapkan pendidikan yang menggembirakan dan memberi kesan yang baik pada murid-murid dengan adanya permainan-permainan saat belajar. Namun, sekolah hanya melihat dari sisi metode tersebut tanpa memperhatikan metode tersebut dalam sebuah sistem dan itupun tidak semua sekolah yang menerapkan metode tersebut.

Mentoring Agama Islam

Gambar 1. Mentoring

Dalam proses pendidikan, diperlukan perhitungan tentang kondisi dan situasi dimana proses tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut, tujuan yang akan dicapai menjadi terarah. Itulah sebabnya, pendidikan agama islam memerlukan strategi yang mantap dalam melaksanakan proses pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada.

Mentoring agama Islam atau juga dikenal juga dengan Dakwah Sistem Langsung adalah merupakan sebuah metode pembinaan keislaman pada remaja dengan pendekatan teman sebaya dalam bentuk kelompok yang terdiri dari sepuluh sampai lima belas orang (Gambar 1) .

Mentoring agama islam di indonesia berawal sejak Islam pertama kali tersebar di Indonesia, melalui para pelayar dari seluruh dunia yang telah bersentuhan dengan nilai-nilai Islam. Bahkan, sejumlah literatur menyebutkan, para keturunan Nabi Muhammad termasuk di antara perantau dari tanah Arab yang mengembangkan agama ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mentoring ini berlangsung dalam kelompok kecil orang-orang yang berdiskusi. Namun, diskusi itu kemudian terjadi secara rutin karena rasa ketertarikan orang-orang yang ingin belajar tentang Islam. Dewasa ini, mentoring agama Islam banyak berkembang di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, kantor-kantor, pemukiman, bahkan di perantauan. Mereka yang tergabung di dalam mentoring ini memiliki semangat yang sama, yaitu 'sampaikanlah walau hanya satu ayat'.

Dalam sebuah mentoring, anak tidak hanya mendapatkan pembimbing atau guru, namun anak juga akan mendapatkan teman sebaya. Hubungan Pembimbing (mentor) dengan peserta mentoring layaknya teman sebaya (friendly) membuat mentor dapat berhubungan dengan intensif dan melakukan cara – cara informal untuk mengatasi tindakan meyimpang dari peserta mentoring. Selanjutnya apabila telah terbentuk ikatan emosional yang kuat antara mentor-peserta mentoring dan sesama peserta mentoring maka akan terbentuk kelompok sebaya bernuansa religius yang kokoh.

Dalam mentoring tidak sembarang orang yang bisa menjalani, tidak seperti guru pendidikan agama islam kebanyakan yang hanya mengajar tanpa bersemangat dalam mendidik seorang anak. Seorang mentor atau pembimbing harus bisa ; 1) berperan sebagai orang tua bagi anak didiknya, 2) berperan sebagai orang yang dapat meningkatkan kualitas keagamaan anak didiknya agar dapat menjadi sumber inspirasi, 3) berperan sebagai orang yang dapat memberikan ilmu bagi para anak didiknya, 4) berperan sebagai pemimpin agar bisa mengarahkan anak didiknya.

Pada tahun 2001, Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI ) SMK DKI Jakarta menggagas penerapan Mentoring Agama Islam. Program uji cobanya dilakukan pada siswa muslim di SMK Pancol Jakarta Pusat. Hasilnya berhasil menurunkan angka tawuran di sekolah tersebut. Selanjutnya, dipicu oleh keberhasilan tersebut, MGMP PAI SMK bekerja sama dengan sebuah yayasan melakukan uji coba penerapan mentoring agama Islam di 50 sekolah di Jakarta.

Salah satu indikator keberhasilan dapat dilihat dari data kasus tawuran yang dicatat oleh Polda Metro Jaya. Dalam rentang waktu 2001 sampai 2004 terlihat adanya penurunan frekuensi tawuran dari 70 kasus menjadi 39 kasus ( sebesar 45 % ). Hal ini menunjukkan efektifitas dari pelaksanaan mentoring agama Islam mulai tahun 2001. Oleh karena itu, Saat ini, kegiatan mentoring agama Islam terus dikembangkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler siswa sebagai bagian dari sistem pengajaran agama Islam di sekolah – sekolah menengah di Jakarta.

Mentoring merupakan solusi dalam metode pendidikan agama islam sekolah dasar yang notabene bersifat pelajaran semata. Dalam mentoring akan terjadi 4model pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) yakni terjadi interaksi sosial, pengolah informasi, personal humanistik dan modifikasi tingkah laku.

Mentoring agama islam untuk sekolah dasar

Mentoring Agama Islam telah dijalankan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) saat siswanya menginjak kelas IV(empat) karena pda usia inilah anak sangat perlu penjagaan dan pendampingan. Mentoring sekolah untuk Sekolah dasar ini tentunya merupakan sarana yang akan menyenangkan bagi anak dengan adanya teman sebaya dan permainan-permainan yang ada, tentunya permainan yang bisa meningkatakan pengetahuan anak tentang agama, meningkatakan kepedulian, kreatifitas, sosial dan hal lain yang bisa membuat anak lebih baik dala segala aspek, misalnya ular tangga mentoring (Gambar 2) yang telah diterapkan di salah satu SMA di kota Bogor .

Gambar 2. Ular Tangga Mentoring

Mentoring dalam Sekolah Dasar formal akan terlaksana dengan langkah-langkah sebagai berikut : Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI ) merumuskan penerapan mentoring di Sekolah Dasar, kemudian gagasan diserahkan pada Departemen Agama Islam atau Departemen Agama Islam yang mempunyai gagasan penerapan mentoring Agama islam di Sekolah Dasar, setelah itu Departemen Agama Islam meminta legalitas pada Pemerintah untuk menerapkan metode ini, Kemudian Departemen Agama memulai dengan sekolah-sekolah percontohan, misalnya sekolah yang ada di Jawa Barat . Perlu diperhatikan bahwa mentoring ini membutuhkan pembimbing yang berkompeten sebagai seorang mentor dan mentoring ini tentunya membutuhkan peran orang tua.

KESIMPULAN

Mentoring merupakan solusi yang baik untuk mengatasi metode Pendidikan Agama Islam pada umumnya dan khususnya akan sangat berguna untuk pembentukan akhlak anak sejak dini (Baca : Sekolah Dasar). Dalam mentoring terjadi interaksi sosial, pengolah informasi, personal humanistik dan modifikasi tingkah laku, serta anak mempunyai pembimbing atau mentor yang tidak hanya sekedar menjadi guru agama bagi anak.

Metode mentoring akan diberikan saat anak duduk di kelas IV (empat) Sekolah Dasar. Mentoring agama islam ini tidak akan menghilangkan semua kurikulum Pendidikan Agama Islam yang telah ada. Dalam Mentoring ini akan ada permainan seperti ular tangga mentoring dan permainan dari pembimbing yang tentunya menyenangkan dan bermanfaat; dalam mencapai tujuannya mentoring mebutuhkan peran mentor, orang tua dan masyarakat; dengan adanya metode mentoring untuk Sekolah Dasar formal ini maka anak akan lebih giat untuk mempelajari agam yang merupakan pembentuk akhlak anak sejak dini. Metode mentoring ini juga membawa misi untuk mengurangi tingkat kriminalitas di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2008. Kurikulum SD Islam Terpadu Az-Zahra. http://blog.re.or.id/free-download-ebook/pdf/kurikulum_sd_islam_terpadu_az-zahra.htm. [27 Februari 2011].

[Anonim]. 2011. Gila ! Siswa SD Hamili Teman. http://www.wartakota.co.id/detil/berita/38893/Gila-Siswa-SD-Hamili-Teman. [26 Februari 2011].

Ahira, Anne. Perkembangan Mentoring Agama Islam di Indonesia. http://www.anneahira.com/pendidikan-islam.htm. [26 Februari 2011].

Al-Qardhawi, Yusuf. 1980. At-Tarbiyyatulislamiyah Wa Madrasatu Hasan Al-Banna.http://www.4shared.com/document/1sDyKFM4/Tarbiyah_Islam__Madrasah_Hasan.html. [27 Februari 2011].

Arifin, M. 2003. Imu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdispliner. Jakarta: Bumi Aksara

BPS (Biro Pusat Statistik). 2007-2009. Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah.http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=3 &notab=1. [1 Maret 2011].

Fuad. Mentoring Agama Islam; Solusi Antisipatif maraknya tawuran pelajar. http://fuadbawardi.multiply.com/journal/item/1. [26 Februari 2011]

Nuraini. Bijaksana Mendampingi Anak Sekolah. http://www.fedus.org/artikel/bijakpendampingan.html. [26 Februari 2011].

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. [26 Februari 2011].

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Yasmin, Ummu. 2003. Materi Tarbiyah. Solo: Media Insani Press.