Tarbiyah itu sederhana

artikel ini saya dapatkan dari Group PKS ku yang kucinta..dan say sangat suka dengan artikel ini....

Kalau harus menjelaskan kesan dari fenomena tarbiyah dalam satu kata saja, saya akan menggunakan kata kunci : “sederhana”. Ya, tarbiyah memang sebuah proses yang sangat sederhana, bersahaja, apa adanya, dan begitu mudah untuk dipahami. Tidak ada rahasia macam-macam, tidak ada resep khusus, tidak ada tips dan trik beraneka ragam yang bisa diajukan. Tarbiyah memang semestinya tetap sederhana.



Kalau Anda membaca risalah-risalah dakwah Hasan al-Banna, niscaya tidak akan Anda temukan pembahasan yang berat-berat, meliputi pembicaraan semacam filsafat, pemikiran dan semacamnya. Segala yang disampaikannya sederhana dan mudah dipahami. Tapi mungkin memang itulah kunci suksesnya.



Rasulullah saw. sendiri menjalankan proyek dakwahnya dengan sangat sederhana. Apa yang tidak bisa dipahami? Tuhan itu hanya satu, karena itu lupakan segala ketergantungan pada yang lain. Kembali pada ajaran tauhid Nabi Ibrahim as. yang murni, lepaskan diri dari segala bid’ah yang dipicu oleh hawa nafsu. Tinggalkan segala keberingasan jahiliah, berhenti membunuhi anak-anak perempuan, dan mulailah menjadi manusia yang baik. Sisihkan sebagian rizki buat orang lain, peliharalah kejujuran dalam kondisi apa pun. Jangan banyak mengeluh, karena kesabaran di dunia akan dibayar mahal dan tunai di akhirat. Bagian mana dari ajaran Islam yang sulit dipahami?



Para sahabat pun merespon dakwah Rasulullah saw. dengan cara yang amat sederhana, bahkan boleh dibilang kekanak-kanakan. Ketika mereka mendengar perintah untuk menyisihkan sebagian rizki yang didapatnya, mereka langsung gelisah memikirkan rizki yang mana yang sebenarnya merupakan jatah orang lain. Saking gelisahnya sampai-sampai Abu Bakar ra. memutuskan untuk menyedekahkan saja semua hartanya di jalan Allah. Mereka menerima perintah apa adanya, dengan pengertian yang paling sederhana. Demikianlah generasi terbaik.



Mereka yang tidak berpunya mengadukan kegundahan hatinya pada Rasulullah saw. Jika memang begitu besar keutamaan sedekah, maka orang-orang miskin adalah pihak yang paling buruk nasibnya. Begitu sederhana cara mereka merespon perintah Allah, dan sederhana pula solusinya : setiap orang tidak dibebani melainkan menurut kemampuannya masing-masing. Banyak harta artinya banyak kewajiban. Kalau tidak punya harta, setidaknya masih ada tenaga dan jiwa untuk dibaktikan di jalan yang benar.



Datang pula para Muslimah kepada Rasulullah saw. dengan pikirannya yang amat sederhana. Kaum lelaki mendapatkan banyak keutamaan dengan mencari nafkah dan jihad di jalan Allah ; lalu bagaimana nasib para Muslimah yang memfokuskan hidupnya untuk keluarga? Rupa-rupanya Islam memang telah mengadakan pembagian tugas yang amat jelas bagi lelaki dan perempuan. Para Muslimah tidak dibebani kewajiban untuk mencari nafkah dan ber-jihad karena mereka memiliki tugas yang sangat besar, yaitu memastikan kontinuitas dakwah dengan melahirkan dan membesarkan kader-kader handal yang akan mengharumkan bumi dengan kebaikan. Dari merekalah lahir orang-orang besar, dan kepada mereka pulalah para pejuang Islam mencari ketentraman hati.



Betapa sederhananya cara para sahabat merespon dakwah Rasulullah saw. Mereka mulai segala sesuatunya dengan cara yang paling sederhana. Setiap ayat yang mereka simak dari lisan Rasulullah saw. dicerna sedapat mungkin, dihapalkan, dipelajari, kemudian diamalkan. Mereka tidak malu melakukan amal sekecil apa pun, karena yakin bahwa kebaikan secuil pun akan menggunung jika dilakukan secara konsisten. Ketika melihat Rasulullah saw. shalat, mereka pun shalat. Qiyamul lail biar dua rakaat pun tak mengapa ; hanya hapal surah Al-Ikhlash dan An-Naas pun tak masalah. Bahkan orang pedalaman yang mengira dirinya wajar untuk kencing di dalam Masjid pun menerima ajaran Rasulullah saw. secara bertahap.



Begitulah tarbiyah, segalanya serba sederhana. Tarbiyah bukan berarti harus langsung berjilbab panjang, harus langsung tilawah 1 juz per hari, harus langsung shalat Dhuha setiap hari, dan sebagainya. Satu-satunya ‘yang harus’ adalah memiliki aqidah yang benar, yaitu yang berdasarkan tauhidullah. Kalau syarat ini sudah dipenuhi, maka ia berhak menerima tarbiyah. Tidak perlu mencibir kekurangannya, karena justru kekurangan pribadi itulah yang menyebabkan tarbiyah itu urgen bagi setiap Muslim.



Akhir-akhir ini saya menjumpai kader tarbiyah yang tidak lagi sederhana pikirannya. Ketika bicara tarbiyah yang muncul dalam pikiran hanya partai. Ada akhwat yang tadinya tidak berjilbab kini mengenakan jilbab yang ‘mencekik leher’, tapi masih juga dipandang sinis. Padahal, untuk sebuah langkah itu saja, ia mesti menempuh banyak rintangan, termasuk orang tua yang pikirannya masih sekuler. Ia sudah mati-matian men-tarbiyah dirinya sendiri, tapi apa dinyana saudara-saudaranya sendiri tidak memberi dukungan yang wajar didapatnya. Ada kader dakwah yang memandang segala sesuatunya dengan serba apatis. Bagaimana mau dakwah kalau objek dakwahnya tidak mau mendengar? Bagaimana mau menebar kebaikan jika negara tidak mendukung? Bagaimana mau memperbaiki nasib jika intelektualitas umat begitu rendah? Bagaimana umat mau diterima doanya kalau rizkinya masih berasal dari yang haram dan syubhat? Bagaimana mau maju kalau ekonomi umat terpuruk terus? Padahal pertanyaan yang seharusnya diajukan adalah : apa yang akan kita dakwahkan kalau segalanya sudah serba ideal?



Hasan al-Banna adalah seorang lelaki yang amat sederhana, menggunakan pola pikir yang amat sederhana, dan memandang segala sesuatunya dengan amat sederhana. Ia mendirikan organisasi berdasarkan konsep yang amat sederhana, dan dengan sangat bersahajanya dipilihkanlah nama : Ikhwanul Muslimin. Pesan dari nama ini begitu kuat namun mudah dipahami : setiap Muslim itu bersaudara. Inilah semangat yang menjadi karakter dalam dakwahnya. Sederhana, bukan? Memang, tapi justru yang seperti inilah yang dulu sempat membuat kekuatan zionis ketar-ketir.

http://akmal.multiply.com/journal/item/614/Tarbiyah_Itu_Sederhana_Saja

Welcome for the new me

tanggal 2 november 2011

refleksi bulan oktober, insyaallah bulan itu banyak memberikan aku pelajaran, susah senang telah saya lalui di bulan itu.masih terlalu sering lupa dengan nikmat Allah dan lupa kalo segala masalah pasti Allah bisa bantu untuk menyelasaikan."Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan"

1 november 2011
hari ini aku tinggalin kegiatan dikampus untuk hari ini
, satu kuliah pagi dan 2 praktikum. hari ini sebenarnya juga ada satu agenda yang aku tinggalkan yaitu seminar nasioanal tentang swasembada garam(alhamdulillah Allah memberikan kesadaran bagiku untuk peduli tentang salah satu aset terbesar Madura). sebelumnya aku lupa ada salah satu agenda yang sudah aku rencanakan sejak sebelum 25 oktober 2011. ya bukan karena saya senga meninggalkan seminar nasional itu.
hari selasa tepatnya, baru ngeh kalo acaranya tanggal segitu dari temen dan lumayan kbingungan. eit...tunggu dulu, lupa jelasin aku ikutan apa sih tanggal 1 kemaren. begini ceritanya. sekitar awal oktober ada sebuah sms masuk yang penggalannya " kalau punya nyali, ayo ikut youth business competition...". aku coba cari di internet dan berhubung kemaren juga bikin PKMK jadi tinggal sedikit memodifikasi ide dari PKMK. aku kirim emailnya pada hari terakhir batas pengumpulan 25 oktober malem(hal yang aku sesalin, parah :D).
hari seminar, kesempatan kedua ku berkunjung ke UI Depok dan pengalaman pertama naik motor ke depok (sempet nyasar :D). berangkat dari bogor jam 8 sampe di depok jam 10 lumayan melelahkan tapi menyenangkan. loh !?!?. ceritanya udah masuk gedung seminarnya nih, di meja registrasi namaku gak tercantum (parah bgt), tp untung ada bukti sent item di email. di seminar pengisinya dari Pillar dan salah satu pengusaha muda sukses owner gantibaju.com mas anang(sumpah slengean bgt nih orang, tapi i like it,,,sellow norak dll lah). sesi terakhir adalah pengumuman peserta yang lolos semifinal, agak deg degan, tapi kok aku pikir makalah ku pasti gak bakalan diperiksa sama petugasnya soalnya hasilnya udah disegel mamen(ini nih, coba aku kirim makalahnya lebih cepat, insyaallah aku yakin bisa lolos lah soalnya tema dari peserta yang lolos lainnya mirip-mirip gitu sama bisnis planku tapi tentunya punyaku pasti different dengan mereka).
hari itu memang aku pulang dengan tangan hampa, tapi hati ini, kepala ini, semangat ini tersegarkan dengan adanya acara itu. dalam hati aku teriakkan " oke, tahun ini aku boleh gagal, tapi tahun depan aku JUARAnya".
november awal akan menjadi pembuka bagiku untuk bulan-bulan selanjutnya untuk menjadi lebih baik lagi for everything.

salam semangat bermanfaat (IvanMadura)

Cheating

"Cheating" kata yang baru aku temukan di salah satu halaman web ini aku jadikan judul tulisan kali ini. kalau kita cek di google translate maka arti kata cheting adalah Kecurangan. nah, dalam tulisan ini aku maksudkan kecurangan dalam ujian atau sering kita sebut mencontek

tanggal 17 - 27 oktober 2011, ya tanggal itu adalah hari Ujian tengah Semester di IPB.
Seperti biasa aku memang tidak terlalu mempersiapkan dengan baik untuk ujian kali ini. kembali sistem SKS (tapi kali ini sampe begadang.yah walaupun gak maksimal haha ). lumayan lah untuk ujian kali ini ada peningkatan usahanya.

ngomong-ngomong masalah ujian, jika kamu berada di Indonesia di negara gemah ripah loh jinawi ini tentunya kata mnecontek akan mengikuti kata ujian ini dalam benak kamu(jujur aja, aku juga gitu kok). mencontek sepertinya sudah sangat mendarah daging di negara ini. hanya sedikit orang yang sangat idealis untuk tidak mencontek atau memberikan contekan(Sama-sama curang).
masa-masa SMA, aku memang sering mencontek saat ujian. apa lagi saat ujian nasional.beeuuuh pake strategi boi nyonteknya. kalau ingat masa-masa itu jadi merasa nyesel dan kadang merasa lucu, kadang suka ketawa sendiri kalo inget masa-masa SMA. saat smp juga aku masih bisa loh kirim jawaban unas ke temen lewat sms (huahahaha)
hari ini 25 oktober 2011, godaan untuk mencontek datang dengan indahnya. ujian dengan meteri yang tidak pernah dipelajari saat kuliah dan pengawas yang tidak AWAS menurut saya. suasana kelas mulai tampak ramai beberapa saat ketika kami memasuki ruang ujian dan duduk manis sambil mengintip soal-soal ujian. salama 2 jam waktu ujian sangat terbuka lebar kesempatan untuk mencontek. tapi saya teringat ucapan seseorang "mencontek itu tidak boleh, curang akan menghasilkan sesuatu yang tidak barokah. hasil ujian kamu akan tercantum dalam ijazah dan ijazah kamu akan kamu gunakan untuk melamar pekerjaan dan nantinya kamu akan mendapatkan pekerjaan yang tidak barokah".
Di Jepang tindakan kecurangan atau mencontek sangat dilarang dan bahkan bisa di D.O dari universitas/instansi. saya ingat dulu saat salah ujian, sbelum ujian dosen menampilkan sebuah halaman web yang berisi seorang siswa di salah satu negara di penjara karena ketahuan mencontek. luar biasa...dosen yang telah memberikan pengantar itu dan kisah itu. makanya aku yakin temen-temen sekelasku sudah tahu akan hal itu, tapi pertanyaannya apakah tayangan itu telah merubah pola pikir mereka ? dan saya berani memberikan jawaban tidak semua anak telah mengambil hikmah dari kisah yang telah di tayangkan oleh dosenku itu.buktinya di kelas masih saja berjalan "kegiatan" contek mencontek. tapi dari sekian 110 anak di kelasku pasti ada orang yang telah mendapatkan pelajaran dari kisah itu dan salah satunya adalah aku. ya...dosen itu tidak pernah sedikitpun sia-sia dalam usahanya itu. dan sekarang saya juga akan berusaha untuk sedikit demi sedikit mengurangi pencontekan. dimulai dari sendiri dulu dan dari tuliasan ini.
semangat untuk jujur saat ujian
KARENA UJIIAN BUKAN HANYA SEKEDAR NILAI !!! kamu akan lebih PUAS saat kamu bekerja sendiri walaupun hasilnya tidak bagus...feel the diferent !!!

foot note:
2009..masa dimana aku masuk ke kampus hijau IPB. aku udah ninggalin kebiasaan mencontek saat Ujian (alhamdulillah, sesuatu banget). memang banyak perubahan yang terjadi saat aku sudah mulai kuliah di tempat ini. sistem (bukan sistem yang di buat resmi di ipb) yang telah membuatku seperti ini. banyak perubahan menuju arah yang lebih baik lagi. mimpi-mimpi ku sekarang lebih tertata, lebih bersemangat untuk menggapainnya, lebih, lebih dan semoga selalu menuju arah perbaikan yang lebih baik lagi untuk kedepannya. semangat bermanfaat ^^

Tolong Jaga Mata Saya

Oleh : Achmad Siddik Thoha

Hari-hari Gadis cantik itu dilalui dengan wajah murung. Ia bahkan membenci dirinya sendiri. Dia benci karena tak bisa melihat keindahan yang ada di dunia karena dilahirkan dalam keadaan buta.

Namun ada harapan yang mmbunacah di dadanya. Harapan itu adalah seorang pemuda, tetangganya yang sering diceritakan oleh ayahnya. Setiap pemuda itu lewat depan rumahnya, ayah si gadis selalu memanggilnya.

“Coba kau dengar suara langkah itu. Langkah itu berasal dari seorang pemuda baik dan tampan, tetangga kita.”

Suatu hari si pemuda itu lewat depan rumah si gadis. Dengan tergesa-gesa gadis itu mendekati bunyi langkah tersebut. Suara itu seolah magnet yang menarik dirinya untuk mendekat.

”Apa kabar?” Kata Si pemuda itu.

”Sa..sa..ya..Ba...baik.” Gadis itu tergagap menjawab sapaan pemuda itu. Ia tak menyangka sapaan itu terlontar.

”Mari, saya pulang dulu.” Pemuda itu berlalu begitu saja.

”Ya...ya...silahkan.” jawab gadis itu. Ia mulai bisa menguasai dirinya.

Sejak itu rasa rindu akan langkah dan sapaan menghiasi hidup si gadis. Anehnya, pemuda itu hanya mengucapkan kata yang sama setiap lewat di depan rumah gadis itu.

”Apa kabar?”
”Mari, saya pulang dulu.”

Lebih aneh lagi, si gadis sangat bersuka cita meski hanya bisa membalas dengan kata yang sama pula, namun dalam suara yang tidak gagap

”Saya Baik.”
”Ya, silahkan.”

Peristiwa itu telah mengubah hari-hari yang tadinya diselimuti oleh kesedihan berubah menjadi hari penuh bunga dan lukisan pelangi di hati si gadis. Kehadiran si pemuda telah mengubah kesedihan menjadi keceriaan.

”Anakku, kemarin pemuda tetangga kita itu datang. Ia melamarmu. Bagaimana pendapatmu, apakah kau mau menerimanya?” Ayah si gadis melontarkan kalimat yang cukup mengejutkan.
Si Gadis tak sanggup menahan rasa harunya. Ia mengangguk pelan sambil mengucapkan syukur. Ada dua tetes air bening melintas menuruni pipinya. Ia menangis haru.

”Tapi, pemuda itu juga ingin pendapatmu. Seandainya kau bisa melihat nanti, apakah kau masih mau menikah dengannya?”

”Tentu saja, Ayah.” Jawab si gadis dengan tegas.

Suatu hari, Ayah si gadis mengajaknya ke rumah sakit. Ayahnya menerima sumbangan sepasang mata dari seseorang. Operasi mata berlangsung sukses dan si gadispun akhirnya bisa melihat keindahan dunia. Sebuah nikmat yang begitu ia nanti-nanti di sepanjang hidupnya.

Beberapa hari setelah bisa melihat, si gadis kedatangan tamu. Tamu itu ternyata seorang pemuda tampan berkaca mata hitam yang dituntun oleh lelaki tua. Pemuda itu melepas kaca matanya dan sungguh mengejutkan karena ternyata pemuda itu tidak mempunyai bola mata.

Pemuda itu lalu memulai pembiacaraan.

“Apa kabar?”

“Oh, sepertinya aku sangat kenal dengan suara ini.” Kata si gadis dalam hati.

Lalu orang tua pendamping pemuda itu menyampaikan maksud kedatangannya, bahwa kehadiran mereka kesini adalah menanyakan rencana pernikahan.

Gadis itu tampak terpukul mendengar maksud kedatangan tamunya. Ia lalu pergi meninggalkan tamunya itu masuk. Ia mengunci diri di kamar. Esok harinya ia menemukan sepucuk surat di atas meja di ruang tamu. Dalam surat itu hanya tertulis satu kalimat.

“Meskipun kamu tidak menerima saya lagi, tolong jaga mata saya.”

Dibawah surat itu tertera tanda tangan dan sebaris nama. Langsung gadis iu pingsan. Nama yang tertera itu adalah nama si pemuda tetangga yang saat dia buta begitu merindukannya dan dia bersedia menikah dengannya.

****

Sahabat, terkadang manusia melupakan masa pahitya ketika keadaan saat ini sedang dalam kesenangan. Kalaupun dia mengingatnya, hanya sedikit dan sekejap saja lalu melupakannya kembali. Mereka sering lupa pada orang-orang yang dulunya telah mengembalikan semangat hidupnya saat dia terjatuh. Mereka begitu mudah menghapus kenangan indah hidup bersama, saling berbagi dan merasa senasib sepenanggungan di saat sulit.

Sahabat, status seseorang bisa merubah pandangan yang dulunya cinta sekarang bisa menjadi benci. Dulu saat kehidupan menyakitkan, mereka menjadi teman akrab namun ketika hidup mulai nyaman berubah menjadi pesaing bahkan musuh.

Sahabat, tetaplah ingat pada masa-masa sulit beserta orang-orang yang berjasa membuat kita bertahan dan bangkit. Pelihara memori indah saat kita ditimpa ujian dan bersama siapa kita saat itu. Dan ketika badai kehidupan berlalu dan kita sudah berlabuh di dermaga kesenangan, ajaklah mereka untuk menikmati keindahan dunia bersama-sama, sama seperti ketika menikmati gelapnya dunia.

Aku Senang dengan Peluh Ini

by : Gugi Yogaswara


Dua puluh lima tahun sudah aku hidup di dunia ini. Aku tidak mengartikan semua mimpiku sebagai sebuah ilusi yang memberatkan dan melelahkan. Aku tidak akan terbebRatna atas semua mimpi yang sudah kutulis karena aku tidak akan melakukan semua itu hanya untuk diriku. Aku melihat banyak orang, aku melihat banyak tangisan, aku melihat banyak permasalahan sehingga aku dapat menuliskannya. Ia adalah sebuah rantai yang panjang dan rumit serta tak terlihat ujungnya. Apakah aku mempedulikannya? Nyatanya tidak terlalu. Karena aku sudah belajar banyak dari dunia dan makhluk yang ada di dalamnya. Mereka mengajarkanku akan sebuah pedoman dalam menggunakan sebuah alat. Alat yang semua orang miliki termasuk aku. Ya, awalnya akupun tidak sadar bahwa aku memilikinya. Tapi mereka mengajarkanku untuk menemukannya dan menggunakannya dengan bijak dan baik. Alat itu adalah diriku sendiri dengan segala atribut potensi dan bakat yang menyertainya.

Sehingga aku bisa menatap nanar dunia dengan penuh asa dan haru. Asa karena aku belum pernah merasakan menjadi orang yang begitu berguna untuk banyak orang. Haru karena aku belum melihat orang-orang merasakan kebahagiaan karena kehadiranku. Ya, untuk orang-orang, untuk mereka semua. Untuk para saudara-saudaraku seiman yang pula meneteskan airmata manakala melihat keadaan bangsa yang begitu memprihatinkan. Tapi, cukuplah orang-orang hanya mengetahui asa dan haru yang aku miliki, tak usahlah mereka mengetahui seberapa besar atau seberapa kecil pengorbanan yang aku lakukan. Tapi, sepertinya aku ingin sekedar memberikan sedikit inspirasi bagi orang-orang sekitar, aku share sedikit saja ya..

Setiap hari, setiap waktu, aku dilanda rasa gundah dan sesak karena ketidaktahuanku dan kebingunganku. Mulai dari mana aku dapat memberi? Mulai dari mana aku dapat mengasihi? Di tengah kebingunganku, aku dapatkan sebuah jawaban. Jawaban yang datang begitu saja seperti tanpa perantara. Jawaban yang masih samar sebenarnya, karena sampai sekarang pun aku masih belum mengetahui secara pasti apa arti dari jawaban itu. Jawaban itu berkata bahwa, “Aku harus mati-matian, dan bersungguh-sungguh. Tidak usah memedulikan seberapa banyak peluh yang kukucurkan dan seberapa luas noda darah yang ada dalam kerah bajuku. Tetaplah bergerak dan memberi dengan cara yang engkau punya dan potensi yang engkau miliki!!!”. Aku tidak menemukan sebuah jaminan yang pasti akan kebenaran dari jawaban itu. Aku tidak bisa melihat secara jelas apa yang akan dihasilkan setelah aku melakukan hal itu.

Tapi, aku nyaris putus asa seputus-putusnya. Aku nyaris kehabisan tenaga dan pikiran untuk mencari dimana jaminan dan gambaran yang jelas dari sebuah jawaban sumbang yang aku dapatkan tadi. Aku pun bertanya pada Allah untuk sekiranya menjawab kebingunganku ini. Sudah berkali-kali aku bertanya kepada-Nya, berkali-kali aku menangis tersungkur menghadap-Nya. Tapi Ia tidak memberikan tanda-tanda jawaban yang pasti. Aku pun semakin bingung karenanya. Tidak ada pilihan lain, aku harus menerapkan jawaban rumpang tadi.

Sehingga, aku tidak mengeluh jika mataku sakit menahan kantuk karena tidak tidur semalaman untuk membuat naskah tulisan suatu lomba karya tulis. Aku tidak memedulikan apa kata orang terhadap diriku. Aku hanya memandang tujuan hidup dan capaian pribadiku sebagai garis besar aktifitas harianku. Aku ingin membahagiakan keluargaku di sana, ingin menjadi orang kaya sehingga mudah untuk memberi rezeki kepada banyak orang. Aku tetap merasa riang dan gembira jika tidak aku temukan sedikitpun uang di kantongku. Aku hanya bisa beranggapan bahwa dengan naskah yang selalu aku tulis dapat memenangkan perlombaan sehingga aku dapat uang lagi untuk menebus hutang-hutangku. Jawaban rumpang ini terus aku lakukan dan lakukan. Bahkan aku sempat tergila-gila karenanya. Aku merancang sebuah mimpi besar di masa depan dan aku berpikir bahwa hanya aku yang dapat mewujudkannya.

Lima puluh tahun sudah aku hidup di dunia ini. Tak terasa, sudah bertahun-tahun aku lakukan apa yang disarankan oleh jawaban yang aku temukan secara tidak sengaja itu. Hatiku basah, mataku meleleh. Aku tidak lagi menghayati raihan yang sudah aku capai. Hatiku sudah tidak peka lagi dengan segala yang terjadi dengan diriku. Perasaanku sudah dikuasai oleh orang lain dan keluargaku sampai aku tidak pernah lagi merasakan betapa jauhnya usaha yang sudah kulakukan. Ya hatiku basah dan seketika pecah. Tidak pecah hingga hancur berkeping-keping, pecah karena rasa yang selama ini aku tahan sudah terlalu banyak dan kuat sehingga aku tak mampu lagi menahannya.

Saat kembali kulihat mereka, mereka menunjukkan sebuah senyum yang sangat mRatnas dan indah. Bahkan bukan hanya mereka, tapi seluruh alam ini bersenandung menghibur rasa haruku. Mereka semua berkata terimakasih dan selamat yang tidak terhingga.

Sempat aku bingung mengapa mereka sampai seperti itu terhadapku? Kenapa mereka sampai mengucurkan airmata dan menyebut-nyebut namaku. “Ayo, Rahmat…kamu pasti bisa…Bertahan!!!!”. Dalam hati, aku terkekeh-kekeh melihat mereka yang agak berlebihan menyemangatiku. Tapi aku tidak mempedulikan hal itu terlalu lama, aku lantas kembali mengkaji dan berkonsentrasi pada hatiku yang berkecamuk ini. Tak pernah rasanya aku merasakan hal ini sebelumnya. Atau sebenarnya pernah, hanya saja aku lupa dan berusaha terlalu keras untuk melupakannya. Tapi, sepertinya aku memang pernah merasakan hal ini sebelumnya. Suasana yang begitu haru dan sangat bergejolak penuh emosi. Apakah ini sebuah hasil dari sesuatu? Apakah ini merupakan sebuah pelengkap dari sebuah jawaban yang rumpang dulu?

Tapi, yang jelas, sesuai kebiasaanku, akan aku transformasikan seluruhnya menjadi sebuah kebahagiaan yang menentramkan dan tahan lama. Aku berusaha senyum kepada orang-orang disekitarku. Mereka mengelilingi ku dengan mimik muka yang sungguh menentramkan. Ya mereka tersenyum lebar, walaupun diantaranya sampai ada yang menangis. Aku pun berusaha membalas senyumnya dengan sekuat tenaga. Air mataku keluar dan mengalir kearah kuping kanan dan kiriku. Ia membasahi bantal putih nan bersih dan wangi di bawah kepalaku. Tapi, aku bingung setelahnya, kenapa mimik mereka berubah seketika? Tangisan mereka berubah menjadi tangisan sedih dan mengharu biru. Padahal, aku sudah merasa jauh lebih baik dan jauh lebih sehat dari sebelumnya. Aku pun heran, tapi aku hanya bisa tersenyum saja. Ya, aku hanya tinggal senyum saja yang lebar. Toh, mereka pun pasti tahu bahwa senyum adalah kebiasaanku. Walau seberat apapun kondisi yang aku hadapi, aku selalu bisa untuk tersenyum dan menghibur orang-lain.

Disana ada adik-adik kecilku, si Ratna dan Joni, yang kabarnya baru meraih gelar Ph.D di London University dan Ohio University. Ratna adalah perempuan yang dapat memperhatikan seseorang lebih dalam. Suatu ketika ia pernah menanyakan sesuatu kepada temannya tentang permasalahan yang dihadapi oleh temannya itu. Kemudian, tanpa panjang lebar, Ratna berkata, “Kalau kau ingin menangis, menangis saja. Tidak usah ditahan”. Padahal, aku tahu temannya itu tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sedang memiliki masalah berat. Kemudian ia menangis dan belakangan diketahui bahwa orangtuannya sudah bercerai. Tak heran jika ia memperoleh gelar cumlaude di Inggris sana. Aku ingat sekali, Ratna pernah marah-marah padaku dulu. Aku dibilang bodoh olehnya. Ia memperingatkanku untuk beristirahat, karena saat itu aku tidak lagi dapat merasakan kakiku karena terlalu lama dan banyak bepergian untuk mencari lowongan pekerjaan. Aku dimarahi olehnya karena perilakuku sudah diluar segala teori psikologi yang sudah ia pelajari, yakni sama sekali tidak memerhatikan kondisi tubuh dan hak pribadi demi mendapatkan hal yang aku inginkan. Tapi, walaupun begitu, aku tahu bahwa ia sebenarnya menyayangiku. Dan sepertinya ia juga tahu bahwa aku menyayanginya, walaupun aku yakin ia tidak bisa sampai mengira seberapa besar rasa sayangku padanya.

Sedangkan Joni, ia merupakan pemuda yang tampan dan gagah. Sebenarnya ia bukanlah adik kandungku. Almarhumah Ibuku menemukannya tergeletak begitu saja di depan pintu gubuk kami saat azan subuh berkumandang. Ibuku menamai bayi itu Joni, bukan fajar. Karena ibuku ingin memiliki anak laki-laki yang memiliki nama seperti orang barat. Aku manut saja walau aku terkekeh saat mendengarnya dinamai Joni. Saat itu aku masih berumur 12 tahun. Tanpa tahu penghasilan dari memulung sampah belakang komplek cukup atau tidak, ditambah lagi ibuku adalah single parent yang merawat satu orang anak, kemudian ditambah satu lagi, Joni Ambarawa. Seorang anak yang cerdas dan jenius. Pada umur 6 tahun dia sudah bisa menyelesaikan soal fisika tentang konsep tekanan fluida, karena ia tidak sengaja mendapati sebuah buku fisika SMA saat menemani ibu memulung di belakang komplek.



Ah, sungguh kenangan itu membuatku tersenyum sendiri jika mengingatkannya kembali. Aku pun tidak mengetahuinya secara pasti, apakah yang mereka rasakan sama dengan apa yang aku rasakan? Karena semenjak aku kuliah di Jakarta, aku meninggalkan mereka bertiga di kampung. Aku tahu itu sangat tidak bertanggung jawab. Pamanku pun mencelaku sebagai anak yang tidak berbakti. Tapi, ibuku hanya bisa senyum kala itu. Aku pun senyum dan berangkat meninggalkan mereka.

Aku sudah tergila-gila pada sebuah jawaban rumpang itu. Entah apa yang membuatku bisa begini. Aku tidak lagi memerhatikan apa yang ada di sekitarku jika itu adalah sebuah fenomena yang merepotkan dan memberatkan. Aku hanya punya tujuan jangka pendek yang mendesak dan jangka panjang yang sangat penting. Aku harus memenuhi seagala keperluan. Ku tatap nanar layar laptop rekan sekamarku dan secepat mungkin membuat tulisan naskah lomba karya tulis di berbagai daerah. Tak kuingat lagi apa yang sudah aku lakukan setiap hari. Karena aku selalu berpikir untuk mencari ide dan berpikir bagaimana keadaan orang-orang yang aku cintai di kampung.

Hahaha…masa muda yang indah. Aku cekikikan sendiri dan ingin menghapus airmataku yang meleleh. Tapi, airmata itu tetap mengalir ke bantal yang putih, bersih, dan wangi. Rasanya wangi ini tidak asing, ini semacam parfum antiseptik yang digunakan dokter untuk perawatan inap seorang pasien. Aku masih saja heran, kenapa orang-orang di sekitarku sampai seperti ini jadinya. Aku sering membuat mereka tertawa terbahak-bahak karena lelucon yang aku lakukan. Tapi, kok mereka semua menangis sekarang. Aku meraih tangan Ratna dan mendekapnya ke dadaku, dan mengatakan semuanya baik-baik saja. Tapi ia lagi-lagi tidak menggubrisku. Aku memeluk Joni dengan erat dan mengatakan semuanya akan kembali seperti semula. Ia tetap saja menangis. Aku hanya ingin menyampaikan pada semua orang yang ada di ruangan ini bahwa aku hanya akan pergi sebentar untuk menyusun karya tulis. Dan sepertinya ibuku sudah mulai tertarik untuk membuat karya tulis. Oleh karena itu, aku mau menemaninya beberapa saat. Aku juga ingin menyampaikan kepada mereka semua untuk terus berusaha, dan jangan memikirkan hal yang berat dan memberatkan. Memohonlah pada Allah sesering mungkin. Karena Allah telah melengkapi kebingunganku dengan sebuah hasil yang gemilang. Sehingga aku dapat menyekolahkan semua adikku ke luar negeri dan dapat membiayai semua keperluan pengobatan kanker ibu sampai ke pemakamannya. Allah pun telah menambah keyakinanku dengan menjadikanku seorang direktur yayasan pemberdayaan masyarakat miskin di daerahku. Kemudian aku pun dijadikan-Nya menteri sosial Negara ini, sehingga aku dapat mewujudkan cita-cita kecilku, yakni memberi sebanyak-banyaknya. “Sudahlah jangan kalian semua menangis. Aku hanya pergi sebentar, tapi sepertinya aku sulit untuk kembali, karena yang aku dengar disana tidak ada kereta api ekonomi AC yang menuju ke terminal Bogor lagi. Aku pun dengar disana tempatnya nyaman dan indah. Pemandangannya juga lebih bagus dari pada di Bogor dan sekitarnya. Jadi aku sarankan kalian juga untuk pindah kesana suatu saat. Aku hanya bisa menunggu bersama Ibu. Akan kubuat ibu pandai mengerjakan karya tulis, sehingga ia bisa ikut lomba sepertiku.”



Bogor, 19 April 2011

Pelajaran dari Google

Sekarang lihatlah Google, perusahaan tersebut sudah melampaui Yahoo!, apalagi Altavista dan Excite. Web portal yang dahulu digadang-gadang sebagai aplikasi yang akan menjadi homepage pengguna Internet dikalahkan oleh mesin pencari Google yang dulu diremehkan. Ada dua pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Google ini:

1. Ide cemerlang kita boleh jadi dianggap remeh orang lain. Dan satu-satunya cara untuk membuktikannya adalah dengan mewujudkannya sendiri.

Memang tidak mudah, apalagi jika yang menolak adalah perusahaan sekelas Yahoo!. Tapi jika kita memang memiliki tekad baja dan yakin bahwa ide kita benar-benar berkualitas, maka wujudkanlah. Jangan selalu merasa bahwa ide kita memiliki kekurangan sehingga enggan untuk mengimplementasikannya. Lihatlah solusi-solusi yang sudah ada dan bandingkanlah apakah solusi kita mampu mengatasi masalah lebih baik? Apa kelemahan dari solusi kita? Adakah cara untuk mengatasi atau meminimalisir kelemahan tersebut? Proses komputasi algoritma PageRank memerlukan waktu yang tidak sedikit. Namun Page dan Brin mampu mengatasinya dengan menggunakan komputasi paralel.
2. Jika tidak bisa menjadi yang pertama, jadilah yang lebih baik dari yang sudah ada.

Kisah seperti ini sudah banyak. Google bukan mesin pencari pertama, namun mampu menjadi yang terbaik hingga saat ini. Facebook bukan situs jejaring sosial pertama. Kita jangan berkecil hati karena ide kita sudah diimplementasikan oleh orang lain. Belum tentu implementasi orang lain tersebut lebih baik daripada implementasi kita.

Kembali Lagi

TPB...tingkat persiapan bersama mahasiswa IPB...ahh sudah dua tahun saya meninggalkan jenjang itu. meninggalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan newbie di IPB. Sekarang sudah tingkat 3 euy...
tapi...masa-masa TPB selalu menyisakan kenangan yang luar biasa...TPB turut membentuk diri saya sehingga mencapai titik ini. Asrama, tempat makan konoha yang murahnya mantuaap, kamar mandi penuh, air habis, listrik mati dan banyak lagi kenangan yang akan selalu membekas.
satu kenangan yang sangat membekas saat saya masih TPB...waktu itu hari jumat, sama sperti sekarang. seperti biasa habis kuliah jam 11 langsung stanby di masjid tercinta Al-Hurriyah. pada awalnya tidak terfikirkan akan ada kejadian itu...shalat jum'at-kemudian sekitar 10 menit setelah shalat, marbot maju memberi pengumuman. "hari ini, ada saudara kita yang akan bersyahadat...bagi jamaah yang ingin menyaksikan silahkan menuju shaf pertama"...kaget, penasaran, senang, bingung...perasaan saat itu bercampur pokoknya..
prosesi pun dilakukan...seorang mahasiswa IPB kalo gak salah Fakultas Ekologi Manusia...10 menit...kurang lebih selama itu prosesinya, tidak terasa saya tidak bisa membendung air mata untuk tidak keluar...saya menangis waktu itu...luar biasa, subhanallah. this is my first time...
hari ini juma'at 14 Oktober 2011...kejadian serupa terjadi lagi di tempat yang sama pula.dia yang telah kembali (istilah ust syam) seorang security di sebuah perumahan dekat kampus. perasaan itu kembali dan airmata itupun juga ada...alhamdulillah masih ada ^^
iya dia yang telah kemabali lagi (Red : ISLAM). pada dasarnya semua manusia diciptakan dalam keadaan muslim namun, orang tuanyalah yang menjadikan dia seorang nasrani, yahudi, majusi dan lainny. dan kini dia telah kembali, dia telah menemukan jalan yang selama ini telah dia tinggalkan. tepatnya Allah yang telah menunjukkan jalan itu padanya. sesungguhnya jika Allah berkendak maka Allah bisa menjadikan semua umat di dunia adalah islam. sangat luar biasa rencana Allah...
tetap ikhtiar...sabar dan ikhlas dalam berjuang !!!

Gadis Kecil yang manis

Sudah dari dulu saya menginginkan mempunyai seorang adik perempuan, senang rasanya membayangkan nantinya saya bisa menjaganya, membimbingnya, menemaninya hingga dai tumbuh mejadi seorang da'iah yang militan. Subhanallah. ya, itu semua hanya harapan, angan-angan saya yang sampai saat ini belum tercapai. numun, kehadiran adik lelaki saya tetap saya syukuri, namanya selalu saya sertakan dalam setiap do'a, berharap dia menapaki jalan yang diridhai Allah dan menjadi seorang ikhwah yang berjuang untuk agama ini.
Sudah agak lama saya melupakan keinginan saya untuk mempunyai seorang adik perempuan. samapai suatu ketika saya betemu dengan seorang gadis kecil itu.
saat itu, stetlah selesai rapat BEM di kampus sekitar jam sepuluh (karena masih menyelesaikan spanduk, jam malam IPB jam 9 ^^) saya memang berniat untuk mengambil uang di ATM karena memang uang di kantong sudah sangat menipis. waktu itu saya keluar dari ATM, ada seorang gadis kecil umurnya sekitar 4 atau 5 tahunan yang menghampiri saya. Awalnya saya melihat ke sekitar apa gadis kecil ini bersama orang tuanya atau ada yang menemaninya karena kebetulan saat itu di ATM sedang ramai karena ada seorang mahasiswa yang berulang tahun. setelah saya lihat disekelilingnya ternyata tidak ada orang tua yang menemani. gadis kecil yang walaupun terlihat agak kucel ini namun tetap sangat manis ternyata seorang peminta-minta. saya bebicara singkat dengan gadis kecil itu
G : kakak, minta uangnya kak...
Saya : loh, adik kok belum pulang ? kan sudah malem.
G : masih dapet sedikit kak, belum boleh pulang
saya : orang tuanya dimana ?
G : ada di rumah kak
hati ini terenyuh mendengar perkataan gadis kecil itu...seandainya saya bisa,,,saya akan ajak dia untuk tinggal bersama di kontrakan, dan akan saya sekolahkan
yah tapi hal itu, untuk sekarang belum bisa diwujudkan...tapi saya sedang dalam proses untuk mewujudkannya dengan tentunya sudah mempunyai penghasilan sendiri meskipun harus begelut dengan kuliah..Wirausaha kuncinya...ya saya harus bersemangat dan mulai bergerak untuk berwirausaha....
semoga dipertemukan lagi dengannya

when i come

Bismillah

sudah luuuaaaaaamaaaaa buanget baru nyentuh blog ini lagi. hehe
untung ya blognya ga jamuran...terakhir bulan april lalu. gak kerasa tiba-tiba udah masuk semester 5, udah tingkat 3.
hari ini, jum'at 16 September 2011...banyak langkah dibelakang telah terlewati, sedih, susah, capek, bahagia bercampur sehingga membentuk diriku seperti sekarang ini. mereka yang selama ini ada dalam hidupku, sahabat, teman, saudara, orang tua, anak-anak panti asuhan, anak-anak yang sering berkeliaran di kampusku IPB dan dia juga tak akan pernah terlupa dan akan selalu menjadi penggores tinta-tinta indah dalam hidupku selama ini dan hidupku yang akan datang menjadi semakin baik dan semakin baik tentunya.

wanna share about my first time came to Bogor :D

saat itu, ketika mendaftar di kampus dengan nama IPB aku membayangkan bahwa nantinya aku bakalan kuliah di kota2 gitu...yah jadi bakal jauh beda dah sama kampungku. (maklum ank kampung n ank pesisir jadinya pengen tau suasana kota).
yup hari sabtu itu, lupa tgl berapa pada tahun 2009 pastinya dan pertengahan tahun aku berangkat menuju bogor bersama teman-teman yang juga berkesempatan berkuliah di IPB. Pada saat itu, cuma aku yang gak diaterin oleh orang tua...yah tapi tidak menjadi sebuah masalah yang mendasar buatku...yang penting doa mereka, karena doa mereka sangat luar biasa,,,hingga bisa mengantar diriku sampai pada titik ini(nanti saya akan ceritakan tentang orang tuaku).
yup, kembali lagi,,, aku waktu itu naik bus karina yang langsung menuju bogor dari madura.
minggu...akhirnya sampai di Bogor. baru pertama nih menumpuh perjalanan yang begitu luuaaaamaaaa...pegel kabeh euy.tapi semua itu terbayar ketika sampai kota ini.
kami dijemput kakak kelas kita di IPB yang juga berasala dari madura, kami kemudianu naik angkot menuju tempat singgah sementara di kosan kakak kelas. saat di perjalanan (berpikir, kaget, dan heren,,,loh,loh mau dibawa kemana nih kita, bukannya kita baru saja melewati tempat yang bertuliskan Institute Pertanian Bogor) haha...ternyata itu kampus D3 IPB yang memang terletak di kota bogor sedangkan angkot yang saya tumpangi menuju kecamatan Darmaga Bogor...yah kecamatan lagi...

tapi saya bersyukur berada di sini, di tempat orang-orang besar tumbuh dan bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi Indonesia...saya memastikan kampus ini pergaulannya sangat save untuk kita...sangat mantap dah
love IPB...selalu mencari dan memberi yang terbaik...
ya mereka telah menemukanku(terbaik) dan turut berperan besar dalam pembentukan diriku samapi saat ini.

see uuu

berbagi butuh ketenangan dan ketelitian

bismillah

senin kemarin sisa uang di dompet sebesar 7000 perak. ke ATM alhamdulillah bisa ambil sebesar 40.000(bisa bertahan hidup lebih lama ni, hhe). hari ini juga dapet uang lagi 30.000 dari hutang temen2 BEMF.Alhamdulillah nikmat-Mu memang begitu banyak ya Rabb, jagalah hati ini untuk selalu mensyukurinya
barbagi butuh ketenangan dan ketelitian, kenapa saya menyematkan judul itu. ceritanya seperti ini. tadi setelah selesai kuliah saya lewat koridor yang disana ada expo, disana jual makanan, jam tangan, buku, kacamata dan temannya yang lain. nah, tadi saat lewat disana saya bertemu dengan anak-anak kecil yang luar biasa menurut saya, anak yang berumur sekita 5-7 tahun yang mencari celah rizki Allah ketika hujan turun, ya mereka adalah ojek ojek payung. karena tadi hujan lumayan cukup deras jadi mereka pada berkeliaran di daerah expo.
saat saya lewat pengennya hanya sekedar menyapa. dan saya bertanya pada mereka "sudah sholat belum ?", kebanyakan dari mereka belum sholat tapi ada diantara mereka ada 1 orang yang langsung menjawab "saya sudah kak", setelah itu malah ada yang ikutan bilang sudah. hhe lugu sekali mereka. tak disangka mereka minta dibelikan makanan (jagung dan singkong keramas), walaupun sebernarnya tadi terbersit untuk membelikan. nah saat itu cukup bimbang dengan kondisi dengan kondisi keuangan yang ada di dompet.dalam hati berkecamuk " mau dibelikan atau nggak y ?", syetan berbisik "kalau dibelikan nanti uangmu kurang untuk makan, jangan dibelikan, mereka juga belum sholat tuh, dan mereka juga sudah kerja tadi jadi tidak usah dibelikan", dan malaikat berkata" sedekah akhi, berapun uangmu pasti akan diganti oleh Allah". dan akhirnya...jeng jeng(bunyi musik) akhrinya saya memutuskan untuk membelikan mereka tapi cuma 1 porsi. hehe saya menang dari bisikan syetan^^
meskipun cuma 1 porsi untuk bersama semoga bermanfaat dan alhmdulillah saya melihat senyuman dari mereka. tapi yang saya sesalkan keputusan saya kurang tepat, padahal anak yang tadi sudah sholat inginnya jagung tapi saya belikan singkong. seharusnya saya tadi membelikan khusus buat anak yang sudah sholat dan dia bisa berbagi dengan temannya. tadi sepertinya saya agak kurang tenang karena terlu banyak orang dan itu mengakibatkan tidak teliti dalam berfikir. ampuni hamba ya Rabb, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi

pelajaran hari ini : sebenarnya sedekah itu bukan tergantung dari ada atau tidak adanya harta tapi tergantung dari hati
semangat untuk menjadi orang paling bermanfaat !!!

kembali lagi

bismillah
senin 14 maret 2011
hasil ujian termodinamika dan pindah panas sudah sibagikan tadi. alhmdulillah saya mendapat 3/4 nilai sempurna, semoga di ujian kedua lebih baik lagi.
akhirnya jiwa ini kembali lagi di kelas TPP ini. sepertinya sudah 3x pertemuan jiwa saya tidak berda dalam kelas TPP ini walaupun raga ada dalam kelas. saya kembali mengikuti kuliah yang sangat berhubungan dengan LAB yang akan saya ambil nantinya ini sudah seminggu lalu saat hari jumat, tentunya setelah usrusan PKM GT dan tugas yang menumpuk. harapannya akan terus bisa fokus pada saat kuliah. NYATET dan FULL ATTENTION akhi ^^
TPP udah mulai lagi untuk persiapan ujian2 selanjutnya. Satu lagi nih, MATEK(Matematika Teknik) masih belum nyatu di kelas, belum paham, tuga gak ngerjain sendiri. Senin kemarin juga sempet bolos kelas MATEK ini, hehehe. Ampuni hamba-MU ini ya Rabb^^.
Ingat akhi, antum belum telat untuk MATEK, pasti bisa karena Allah selalu bersamamu dan menjagamu. Untuk hari ini hari duduk di depan FULL ATTENTION
Semangat untuk menjadi manusia yang paling bermanfaat^^



Cara Mnyembuhkan FB Adicted

FaceBook atau yang sering kita kenal FB memang merupakan sarana yang sangat baik untuk menjalin silaturahmi dengan teman-teman yang berda jauh dari kita, teman kecil, sahabat pena, dan bahkan bisa digunakan sebagai sarana bisnis juga lo. Namun kebradaan FB ini bukan tidak ada kendala di dalamnya, OWNER fb yang menurut isu di adalah seorang yahudi dan keuntungan dari facebook itu disumbangkan untuk israel yang sedang menjajah palestina, tentunya dengan adanya kabar seperti itu umat islam akan waspada bahkan sampai menutup account facebooknya. dan satu lagi nih, sempat beredar isu ada fatwa MUI bahwa facebook itu haram. yah begitulah sekelumit tentang facebook yang sempat saya dengar.
facebook pada dasarnya merupakan sarana yang bagus untuk dakwah. tapi terlepas dari itu, bagi orang yang tidak bisa mengatur dirinya, facebook akan menyebabkan ketagihan bahkan setiap hari harus buka facebook atau fecebookan, kalau enggak, beee kagak nahan dah
ketagihan FB akan menyita banyak waktu produktif kita dalam sehari, semingggu, bahkan satahun. sebenarnya sah-sah saja menghabiskan banyak waktu untuk Facebook asalakan yang digunakan saat kita ber Facebook ria adalah hal-hal produktif misalnya bisnis, dakwah, dan yang lainnya yang tetntunya bermanfaat.
nah kalau kita ketagihan facebook lumayan sulit nyembuhinnya kawan.

bagi temen-temen yang memang berniat agar terbebas dari ketagihan facebook ini saya ada tips dan trik ni;
PERTAMA gunakan handphone yang tidak bisa internetan, biasanya nih kita pakai handphone kita untuk buka facebook, kalau ada waktu yah buka FB bahkan kalau ada kelas juga buka FB. cara pertama ini merupakan pengalaman pribadi, hhehe
KEDUA gak usah beli modem, ni juga merupakan sarana mendekatkan diri dengan fb.(pengalaman temen yang ketagihan fb karena dia punya modem)
KETIGA kalau kita punya FB update status sewajarnya aja. usahakan status yang bermanfaat. biasanya nih kalau sering update status keseringan dan banyak orang yang menanggapi, nah hal itu bisa membuat kita akan terus dan terus buka fb
KEEMPAT nah cara yang satu ini merupakan cara yang paling ampuh, deactivekan Facebook kita.hhe

sejauh mana facebook akan mempengaruhi kita? jawabannya ada pad diri kita masing2. kitalah yang bisa menentukannya karena disetiap pribadi mempunyai pilihan yang terbaik utnuk dirinya. pilihlah hal yang tidak hanya menguntungkan kita tapi juga menguntungkan banyak orang.
ganbare !
semoga bermanfaat

Sepuluh hari

bismillah
hai...mau share lagi kawan^^

tepatnya bukan sepuluh hari sih...yah kira2 selama itulah

perjuangan, ya perjuanga membuat PKM GT (apaan tuh ??)
oke saya jelasin dulu tentang PKM GT. Progran Karya Tulis Mahasiswa Gagasan Tertulis merupakan sebuah ajang yang diadakan oleh dikti untuk menggali potensi mahsiswa Indonesia yang mempunyai ide-ide brilian. PKM GT ini sebanarnya bisa dibilang 2nd chance buat temen2 yang tidak sempat membuat karya tulis dibidang pkm lainnya sepeti pkm teknologi, kewirausahaan dan penelitian.
ceritanya nih, dalam minggu akhir februari kemaren berusaha membuat PKM GT. saya bekerjasama denga 2 adik kelas saya yang twin(kembar), hhe keren kan ??. nah, dalam minggu pembuatan PKM ini membuat kuliah dan tugas-tugas kuliah jadi tidak fokus, kuliah setengah2(padahal sering begitu saat smester3, hhehe), padahal disemester ini tugas2nya berjibun.
yang membuat ketar-ketir dalam pengerjaan pkm ini adalah batas waktu pengumpulan yang ditentukan IPB, dan untuk meminta persetujaun dosen pembimbing yang notabene merupakan dosen yang sibuk. yah tapi alhamdulillah semua itu bisa terlewati dengan usaha maksimal saya.
selama ini saya yakin kawan, setiap amanah/pekerjaan/sesuatu atau apapun itu yang akan kita hadapi PASTI akan TERLEWATI, tapi kita lah yang menentukan cara kita melewatinya. jika kita berusaha semaksimal mungkin maka hasilnya seperti yang kita harapkan dan begitu pula sebaliknya. dan tentunya semua itu harus diselaraskan dengan doa kawan...karena " hanya kepada-MU kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan"(QS 1:5).
alhamdulillah pkm gt sudah dikirim. apapun hasilnya nanti tentunya itu adalah yang terbaik buat saya...dan saya tidak akan berhenti sampai disini, saya akan terus berkarya untuk menjadi orang yang memberi banyak manfaat. dan insya Allah 10 hari itu adalah salah satu proses pendewasaan bagi saya
GANBAREMASU !
semangat berproses menjadi lebih baik!

Siapa Hasan Al-Banna ?

Hasan Al Banna dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an.
Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya. Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari dipergunakannya untuk belajar di sekolah.


Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore. Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk mengulang pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum.

Demikianlah sederet prestasi Hasan kecil. Selain prestasinya di bidang akademik, Ia juga memiliki bakat leadership yang cemerlang. Semenjak masa mudanya Hasan Al-Banna selalu terpilih untuk menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya. Bahkan pada waktu masih berada di jenjang pendidikan i'dadiyah (semacam SMP), beliau telah mampu menyelesaikan masalah secara dewasa, kisahnya begini:

Suatu siang, usai belajar di sekolah, sejumlah besar siswa berjalan melewati mushalla kampung. Hasan berada di antara mereka. Tatkala mereka berada di samping mushalla, maka adzan pun berkumandang. Saat itu, murid-murid segera menyerbu kolam air tempat berwudhu. Namun tiba-tiba saja datang sang imam dan mengusir murid-murid madrasah yang dianggap masih kanak-kanak itu. Rupanya, ia khawatir kalau-kalau mereka menghabiskan jatah air wudhu. Sebagian besar murid-murid itu berlarian menyingkir karena bentakan sang imam, sementara sebagian kecil bertahan di tempatnya. Mengalami peristiwa tersebut, al Banna lalu mengambil secarik kertas dan menulis uraian kalimat yang ditutup dengan satu ayat Al Qur'an, "Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya."(Q. S. Al-An'aam: 52).
Kertas itu dengan penuh hormat ia berikan kepada Syaikh Muhammad Sa'id, imam mushalla yang menghardik kawan-kawannya. Membaca surat Hasan al Banna hati sang imam tersentuh, hingga pada hari selanjutnya sikapnya berubah terhadap "rombongan anak-anak kecil" tersebut. Sementara para murid pun sepakat untuk mengisi kembali kolam tempat wudhu setiap mereka selesai shalat di mushalla. Bahkan para murid itu berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk membeli tikar mushalla!

Pada usia 21 tahun, beliau menamatkan studinya di Darul 'Ulum dan ditunjuk menjadi guru di Isma'iliyah. Hasan Al Banna sangat prihatin dengan kelakuan Inggris yang memperbudak bangsanya. Masa itu adalah sebuah masa di mana umat Islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifahan Utsmaniyah (di Turki), sebagai pengayom umat Islam di seluruh dunia mengalami keruntuhan. Umat Islam mengalami kebingungan. Sementara kaum penjajah mempermainkan dunia Islam dengan seenaknya. Bahkan di Turki sendiri, Kemal Attaturk memberangus ajaran Islam di negaranya. Puluhan ulama Turki dijebloskan ke penjara. Demikianlah keadaan dunia Islam ketika al Banna berusia muda. Satu di antara penyebab kemunduran umat Islam adalah bahwa umat ini jahil (bodoh) terhadap ajaran Islam.

Maka mulailah Hasan al Banna dengan dakwahnya. Dakwah mengajak manusia kepada Allah, mengajak manusia untuk memberantas kejahiliyahan (kebodohan). Dakwah beliau dimulai dengan menggalang beberapa muridnya. Kemudian beliau berdakwah di kedai-kedai kopi. Hal ini beliau lakukan teratur dua minggu sekali. Beliau dengan perkumpulan yang didirikannya "Al-Ikhwanul Muslimun," bekerja keras siang malam menulis pidato, mengadakan pembinaan, memimpin rapat pertemuan, dll. Dakwahnya mendapat sambutan luas di kalangan umat Islam Mesir. Tercatat kaum muslimin mulai dari golongan buruh/petani, usahawan, ilmuwan, ulama, dokter mendukung dakwah beliau.
Pada masa peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau memobilisasi mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab, hanya ada satu kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela Ikhwan. Mujahidin sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib besar yang mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi mengancam akan mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin. Maka terjadilah sebuah tragedi yang membuktikan betapa pengecutnya manusia. Ribuan mujahid Mesir ditarik ke belakang, kemudian dilucuti. Oleh siapa? Oleh pasukan pemerintah Mesir! Bahkan tidak itu saja, para mujahidin yang ikhlas ini lalu dijebloskan ke penjara-penjara militer. Bahkan beberapa waktu setelah itu Hasan al Banna, selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin menemui syahidnya dalam sebuah peristiwa yang dirancang oleh musuh-musuh Allah.

Dakwah beliau bersifat internasional. Bahkan segera setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Hasan al Banna segera menyatakan dukungannya. Kontak dengan tokoh ulama Indonesia pun dijalin. Tercatat M. Natsir pernah berpidato didepan rapat Ikhwanul Muslimin. (catatan : M. Natsir di kemudian hari menjadi PM Indonesia ketika RIS berubah kembali menjadi negara kesatuan).
Syahidnya Hasan Al-Banna tidak berarti surutnya dakwah beliau. Sudah menjadi kehendak Allah, bahwa kapan pun dan di mana pun dakwah Islam tidak akan pernah berhenti, meskipun musuh-musuh Islam sekuat tenaga berusaha memadamkannya.

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (Q. S. Ash-Shaff: 8)
Masa-masa sepeninggal Hasan Al-Banna, adalah masa-masa penuh cobaan untuk umat Islam di Mesir. Banyak murid-murid beliau yang disiksa, dijebloskan ke penjara, bahkan dihukum mati, terutama ketika Mesir di perintah oleh Jamal Abdul Naseer, seorang diktator yang condong ke Sovyet. Banyak pula murid beliau yang terpaksa mengungsi ke luar negeri, bahkan ke Eropa. Pengungsian bagi mereka bukanlah suatu yang disesali. Bagi mereka di mana pun adalah bumi Allah, di mana pun adalah lahan dakwah. Para pengamat mensinyalir, dakwah Islam di Barat tidaklah terlepas dari jerih payah mereka. Demikianlah, siksaan, tekanan, pembunuhan tidak akan memadamkan cahaya Allah. Bahkan semuanya seakan-akan menjadi penyubur dakwah itu sendiri, sehingga dakwah Islam makin tersebar luas.

Di antara karya penerus perjuangan beliau yang terkenal adalah Fi Dzilaalil Qur'an (di bawah lindungan Al-Qur'an) karya Sayyid Quthb. Sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang sangat berbobot di jaman kontemporer ini. Ulama-ulama kita pun menjadikannya sebagai rujukan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah Al-Qu'an dan Terjemahannya keluaran Depag RI, kemudian Tafsir Al-Azhar karya seorang ulama Indonesia Buya Hamka. Mengenal sosok beliau akanlah terasa komplit apabila kita mengetahui prinsip dan keyakinan beliau.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang teguh dalam dakwahnya:
Saya meyakini: "Sesungguhnya segala urusan bagi Allah. Nabi Muhammad SAW junjungan kita, penutup para Rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya hari pembalasan itu haq (akan datang). Al-Qur’an itu Kitabullah. Islam itu perundang-undangan yang lengkap untuk mengatur kehidupan dunia akhirat."
Saya berjanji: "Akan mengarahkan diri saya sesuai dengan Al-Qur’an dan berpegang teguh dengan sunah suci. Saya akan mempelajari Sirah Nabi dan para sahabat yang mulia."
Saya meyakini: "Sesungguhnya istiqomah, kemuliaan dan ilmu bagian dari sendi Islam."
Saya berjanji: "Akan menjadi orang yang istiqomah yang menunaikan ibadah serta menjauhi segala kemunkaran. Menghiasi diri dengan akhlak-akhlak mulia dan meninggalkan akhlak-akhlak yang buruk. Memilih dan membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan islami semampu saya. Mengutamakan kekeluargaan dan kasih sayang dalam berhukum dan di pengadilan. Tidak akan pergi ke pengadilan kecuali jika terpaksa, akan selalu mengumandangkan syiar-syiar islam dan bahasanya. Berusaha menyebarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk seluruh lapisan umat ini."
Saya meyakini: "Seorang muslim dituntut untuk bekerja dan mencari nafkah, di dalam hartanya yang diusahakan itu ada haq dan wajib dikeluarkan untuk orang yang membutuhkan dan orang yang tidak punya.
Saya berjanji: "Akan berusaha untuk penghidupan saya dan berhemat untuk masa depan saya. Akan menunaikan zakat harta dan menyisihkan sebagian dari usaha itu untuk kegiatan-kegiatan kebajikan. Akan menyokong semua proyek ekonomi yang islami, dan bermanfaat serta mengutamakan hasil-hasil produksi dalam negeri dan negara Islam lainnya. Tidak akan melakukan transaksi riba dalam semua urusan dan tidak melibatkan diri dalam kemewahan yang diatas kemampuan saya."
Saya meyakini: "Seorang muslim bertanggung jawab terhadap keluarganya, diantara kewajibannya menjaga kesehatan, aqidah dan akhlak mereka."
Saya berjanji: "Akan bekerja untuk itu dengan segala upaya. Akan menyiarkan ajaran-ajaran islam pada seluruh keluarga saya, dengan pelajaran-pelajaran islami. Tidak akan memasukkan anak-anak saya ke sekolah yang tidak dapat menjaga aqidah dan akhlak mereka. Akan menolak seluruh media massa, buletin-buletin dan buku-buku serta tidak berhubungan dengan perkumpulan-perkumpulan yang tidak berorientasi pada ajaran Islam."
Saya meyakini: "Di antara kewajiban seorang muslim menghidupkan kembali kejayaan Islam dengan membangkitkan bangsanya dan mengembalikan syariatnya, panji-panji islam harus menjadi panutan umat manusia. Tugas seorang muslim mendidik masyarakat dunia menurut prinsip-prinsip Islam."
Saya berjanji: "Akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan risalah ini selama hidupku dan mengorbankan segala yang saya miliki demi terlaksananya misi (risalah) tersebut."
Saya meyakini: "Bahwa kaum muslim adalah umat yang satu, yang diikat dalam satu aqidah islam, bahwa islam yang memerintahkan pemelukya untuk berbuat baik (ihsan) kepada seluruh manusia."
Saya berjanji: "Akan mengerahkan segenap upaya untuk menguatkan ikatan persaudaraan antara kaum muslimin dan mengikis perpecahan dan sengketa di antara golongan-golongan mereka."
Saya meyakini: "Sesungguhnya rahasia kemunduran umat Islam, karena jauhnya mereka dari "dien" (agama) mereka, dan hal yang mendasar dari perbaikan itu adalah kembali kepada pengajaran Islam dan hukum-hukumnya, itu semua mungkin apabila setiap kaum muslimin bekerja untuk itu."

ref : http://deddy24.blogspot.com/2005/03/biografi-hasan-al-banna.html

My PKM GT

PENERAPAN METODE MENTORING DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR FORMAL UNTUK MEMBENTUK AKHLAK ANAK

Ivan Setiawan, Pradila Maulia, Pradita Maulia

Institut Pertanian Bogor

Jalan Darmaga, Bogor

RINGKASAN

Fenomena tindakan kriminal yang diakibatkan karena kurangnya akhlak di negara Indonesia telah banyak terjadi. Para pelaku tindakan tersebut bukan hanya orang dewasa namun anak kecil. Pendidikan agama islam yang merupakan harapan untuk mengatasi masalah tersebut belum berhasil secara optimal, Karena pada umumnya sistem yang dipakai hanya menerapkan metode ceramah (pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) (Sudrajat, 2008)) dalam kelas tanpa melakukan pembinaan dan penjagaan yang berkelanjutan.

Mentoring merupakan solusi dalam metode pendidikan agama islam Sekolah Dasar formal yang notabene bersifat pelajaran semata. Dalam mentoring akan terjadi 4 (empat) model pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) yakni terjadi interaksi sosial, pengolah informasi, personal humanistik dan modifikasi tingkah laku. Mentoring yang dilakukan sejak dini akan memperbesar peluang terbentuknya genersi Indonesia yang lebih baik

Mentoring agama Islam atau juga dikenal juga dengan Dakwah Sistem Langsung adalah merupakan sebuah metode pembinaan keislaman pada remaja dengan pendekatan teman sebaya dalam bentuk kelompok yang terdiri dari sepuluh sampai lima belas orang. Mentoring sejak dini akan diterapkan pada siswa kelas IV (empat) Sekolah Dasar formal dengan tidak menghilangkan semua kurikulum Pendidikan Agama Islam yang telah ada. Mentoring agama islam ini akan dilakukan semenarik mungkin dengan adanya berbagai selingan permainan dan hal lainya yang dapat meningkatkan potensi anak dalam berbagai aspek

Penulisan karya ilmiah ini disusun dengan metode kajian pustaka dan diskusi dengan orang-orang yang berkompetan dalam bidang ini.

PENDAHULUAN

Latar belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya mayoritas beragama islam. Prosentase penduduk muslim di Indonesia mencapai 88%, jumlah ini mengalahkan negara Saudi Arabia yang yang merupakan sumber dari agama yang dibawa Muhammad SAW ini. Indonesia bukanlah negara Islam, muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Dengan banyaknya orang muslim di negara ini, tidak serta merta membuat negara yang juga kaya akan sumber daya alamnya ini menjadi negara yang baik dalam hal akhlak, pendidikan, politik, ekonomi dan berbagai sektor lainnya. Indonesia justru menjadi negara yang juga mengoleksi beberapa rapor buruk dimata dunia.

Selama ini Indonesia mengalami berbagai krisis, krisis yang paling mencolok terjadi pada tahun 90-an yakni krisis ekonomi yang sempat menggoyahkan perekonomian Indonesia. Krisis akhlak adalah krisis yang telah terjadi dan telah mengakar sejak dulu dan dampaknya bukan merupakan sesuatu yang insidental layaknya krisis ekonomi namun krisis ini berkesinambungan dan juga tidak disadari keberadaannya oleh bangsa ini. Krisis dunia disebabkan oleh krisis jiwa dan hati sebelum menjadi krisis ekonomi dan politik (Hasan Al-Banna). Akhlak merupakan "Tongkat Komando Perubahan", seperti tongkat yang mengalihkan perjalanan kereta api dari satu jalur rel ke jalur lainnya dan dari satu arah ke arah lainnya (Hasan Al-Banna)

Dewasa ini para remaja atau tepatnya anak dibawah umur yang notabene nantinya akan melanjutkan estafet pemerintahan negara ini sudah terjerumus dalam tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan bahkan orang lain. Berdasarkan hasil penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati, sejak tahun 2008 sampai 2010 muncul fakta bahwa 67% dari 2.818 siswa SD kelas IV, V, dan VI di wilayah Jabodetabek mengaku pernah mengakses informasi pornografi. Sekitar 24% mengaku melihat pornografi melalui media komik, 22% dari internet, 17% dari game, 12% dari film di televisi, dan 6% melalui telepon genggam. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, namun, di sini monitoring (penjagaan) dari orang tua sangat berperan penting. Pada dasarnya orang tua hanya melakukan penjagaan pada anak saat anak menginjak Taman Kanak-Kanak (TK) namun setelah anak menginjak bangku sekolah dasar (SD) maka kebanyakan orang tua menganggap bahwa guru yang ada disekolah sudah cukup dalam penjagaan anak. Menurut Erik Erikson, seorang psikoanalis, dikatakan usia awal sekolah ini sebagai usia dimana perhatian anak sangat besar pada kerajinannya sendiri, atau kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan baik. Anak-anak yang percaya diri dan yakin akan kemampuannya, mengembangkan rasa percaya diri dan konsep diri yang positif. Sedangkan anak yang kurang rajin dan enggan mengembangkan dirinya akan mengalami rendah diri dan memiliki perasaan kurang mampu. Maka dari itu penjagaan untuk mengarahkan, memberi motivasi, memberi tauladan yang baik dan lainya sangat penting bagi anak karena pembentukan keperibadian seseorang itu harus dimulai sejak dini.

Pada dasarnya, dewasa ini pendidikan lebih terpusat pada ilmu pengetahuan semata tanpa memperhatikan aspek akhlak seorang anak. Pengetahuan yang tinggi, tidak menjamin seseorang bisa memiliki moral yang baik. Namun, ketika anak-anak memiliki moral yang baik, otomatis mereka bisa menilai mana pendidikan yang baik dan buruk (Riady, 2010). Solusi dalam pemebelajaran akhlak ini adalah dengan adanya pendidikan agama islam sejak sekolah dasar bahkan saat di taman kanak-kanak.

Islam merupakan rahmat untuk seluruh alam, semua aspek diajarkan dalam Islam bahkan sampai masuk kamar mandi sudah diatur dalam Islam. Pendidikan Agama Islam di tingkat sekolah telah diterapkan, namun ironisnya di bangku sekolah paling tidak anak hanya akan belajar tentang agama selama empat jam dalam satu minggu dan hal itu tidak efektif dengan metode pembelajaran yang hanya berpusat pada guru.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Senjaya, 2008). Metode pembelajaran yang kurang baik merupakan salah satu sebab tidak semua anak menerima dengan baik pelajaran agama islam , dengan bukti banyak anak sekolah dasar yang melakukan hal yang dilarang dalam islam. Maka dari itu diperlukan pendampingan dan metode pembelajaran agama islam yang baik terhadap anak usia dini agar pembentukan keperibadiannya baik. Salah satu metode yang menerapkan aspek pendampingan dan hal-hal yang terkait didalamnya adalah sistem “mentoring”.

Mentoring agama islam sudah berjalan di sekolah dasar islam terpadu atau SDIT karena sekolah ini tidak hanya mengarahkan anak didiknya pada prestasi akademis saj tapi SDIT akan memandukan anak didiknya pada penerapan nilai-nilai moral, etika, dan sopan santun. Fenomena kerusakan moral pada anak sekolah dasar kemungkinan terjadi pada anak-anak SDIT akan sangat sedikit. SDIT juga menuntut para anak didiknya menghafal minimal 2 jus setelah lulus dari SD tersebut. Hal itu tidak terjadi pada sekolah formal yang notabene hanya mengedepankan prestasi akademik tanpa memperhitungkan moral.

Berlandaskan beberapa latar belakang yanng ada, kami sepakat untuk mengusung gagasan yang berjudul “Penerapan Metode Mentoring dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Formal untuk Membentuk Akhlak Anak”.

Tujuan

Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan sebuah gagasan dalam metode pembelajaran pendidikan agama Islam bagi Sekolah Dasar guna membentuk generasi yang lebih baik dengan cara mentoring.

Manfaat

Mentoring ini berbentuk sebuah kelompok yang beranggotakan 10 sampai 15 orang dalam satu kelompok. Di setiap kelompok akan ada seorang mentor (Guru) yang sangat beragam fungsinya. Mentoring akan memudahkan dalam penjagaan terhadap anak baik agama, pendidikan, sosial dan lainya. Metode mentoring ini akan lebih efektif daripada metode mengajar yang hanya terpusat pada guru ( Dalam Kelas) untuk membentuk akhlak anak sejak dini.

GAGASAN

Akhlak Penduduk Indonesia

Di era yang penuh dengan media ini kita akan mudah menemukan berita tentang berbagai tindakan kriminal setiap harinya baik dari televisi, koran, internet, radio dan media masa lainnya. Berita tentang tindak krimanal seakan sudah menjadi menu sarapan pagi kita dengan adanya koran pagi. Ironisnya tindak kriminal ini tidak hanya menimpa orang-orang yanng telah dewasa, bahkan anak dibawah umur juga melakukan tindakan kriminal.

Data dari BPS melaporkan tingkat tindakan pidana menurut kepolisian sejak tahun 2007-2009 meningkat(tabel 1).

Tabel 1 Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah, 2007 - 2009

Kepolisian Daerah

2007

2008

2009

Jawa Barat

22,160

23,862

27,352

Jawa Tengah

19,806

20,080

19,801

DI Yogyakarta

4,316

5,183

6,988

Jawa Timur

43,822

40,598

37,337

Banten

1,771

1,255

2,481

INDONESIA

330,354

326,752

344,942

Sumber: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

Wartakotalive.com (2011) memberitakan bahwa seorang anak kecil yang berinisial WY (12) menghamili anak tetangga EK, yang berusia tiga tahun di atasnya atau 15 tahun. Menurut Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data bahwa 62,7 % remaja putri SMP di Indonesia sudah tidak perawan. Hasil lain, ternyata 93,7 % siswa SMP dan SMA pernah berciuman, 21,2 % remaja SMP mengaku pernah aborsi dan 97% remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno. Hal tersebut menunjukkan pada kita bahwa fenomena tindakan kriminal dan kurangnya akhlak tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja; dan hal tersebut menguatkan bahwa penduduk Indonesia sudah tidak terlalu memikirkan tentang akhlak dalam hidupnya. Kasus tersebut dan banyak kasus-kasus lainnya yang melibatkan anak dibawah umur seharusnya membuat kita sadar kalau pendidikan akhlak itu harus ditanamkan sejak dini.

Akhlak itu ibaratkan akar yang menghujam ketanah untuk menguatkan sebuah pohon, dan akar itu harus dirawat dan dijaga sejak kecil. Akar yang kuat akan menghasilkan pohon yang baik dan menghasilkan buah yang baik, dan pohon tadi akan membawa beanyak manfaat bagi orang sekitarnya (Siddik, 2011). Begitu juga dengan manusia, jika manusia dijaga dan diberi pendidikan yang baik sejak kecil maka ketika dewasa mereka bisa menebar banyak manfaat untuk orang lain.

Pendidikan Agama Islam

Pendidikam islam bertujuan menumbuhkan kepribadian manusia yang bulat. Melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan, dan indra. Pendidikan harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya. Baik aspek spiritual, inrelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun bahasanya (secara perorangan maupun secara berkelompok). Tujan terakhir pendidikan islam terletak dalam realisasi sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah baik secara perorangan, masyarakat, maupun sebai umat manusia secara keseluruhan.

Pendidikan Agama Islam di bangku sekolah merupakan solusi dalam mengatasi pendidikan akhlak anak yang nantinya akan menjadi penerus bangsa Indonesia ini dan mereka yang akan menentukan nasib negara ini, jika sejak dini mereka telah diberi pendidikan tentang akhlak maka kelak saat dewasa bukan tidak mungkin negara ini menjadi negara yang mempunyai penduduk dengan akhlak yang baik. Perbuatan yang tidak berakhlak yang sering terjadi di negara ini seperti pencurian, pemerkosaan, dan tindakan kriminal lainnya akan bisa ditekan dengan mempersiapkan generasi yang terbina dan terjaga akhlaknnya sejak dini.

Pendidikan agama islam merupakan secercah cahaya dalam fenomena metode pendidikan formal lainnya yang notabene lupa mengajarkan tentang akhlak terhadap anak. Namun, ironisnya pendidikan agama islam ini paling tidak hanya diperoleh sebanyak tiga sampai empat jam dalam seminggu dan pendidikan agama islam di sekolah menggunakan metode ceramah di dalam kelas. Ceramah merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) (Sudrajat, 2008).

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru tidak terlalu efektif maka dari itu muncullah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa(student centered approach). Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

Sekolah Dasar Islam Terpadu

Sekolah Dasar islam terpadu merupakan sekolah dasar yang notabene sekolah swasta. Dalam sekolah ini setiap sudut pendidikan selalu dilihat dan dikemas berdasarkan ajaran islam karena sekolah ini memang mengutamakan nilai-nilai islam dalam pendidikannya. Dalam sekolah dasar ini Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Sekolah Dasar Islam Terpadu ini mempunyai target yang harus dicapai oleh siswanya, seperti siswa minimal hafal 2 jus Al-Qur’an setelah lulus dari sekolah dasar . Target-target ini bertujuan agar setiap anak didik mempunyai akhlak yang baik sebagaimana yang diajarkan dalam islam. Penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu harus melibatkan peran orang tua dan masyarakat. Keterlibatan ini diwujudkan dalam rangka menciptakan konsistensi pola asuh bagi anak didik yang diharapkan akan membantu mengoptimalkan tujuan pendidikan yang telah dicanangkan

Kurikulum dalam Sekolah Dasar Islam ini sangat kompleks dan memperhatikan berbagai aspek dengan selalu berpegang pada nilai-nilai dalam agam islam. Salah satunya yakni kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contohdan teladan). Kurikulum yang ada pada Sekolah Dasar Islam dijalankan dengan prinsip-prinsip, yaitu : (1) Memelihara motivasi, minat dan keinginan dalam pembelajaran, memelihara tujuan-tujuan para siswa dan menolong mereka mengembangkan tujuan-tujuan tersebut, (2) Memperhatikan tingkat kesiapan siswa untuk belajar dan tahap perkembangan dan kematangan yang dicapai mereka, (3) Mengetahui perbedaan individu (Individual Differences) yang ada di kalangan siswa, (4) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar yangmengunakan media praktikal, (5) Memelihara kesefahaman, hubungan satu aspek dengan yang lain, pengalaman yang berpadu dan berkelanjutan, keaslian dan kebasan berfikir, (6) Menjadikan proses pendidikan sesuatu yang menggembirakan dan memberi kesan yang baik pada murid-murid.

Dewasa ini, metode pendidikan agama islam di Sekolah Dasar formal juga menerapkan pendidikan yang menggembirakan dan memberi kesan yang baik pada murid-murid dengan adanya permainan-permainan saat belajar. Namun, sekolah hanya melihat dari sisi metode tersebut tanpa memperhatikan metode tersebut dalam sebuah sistem dan itupun tidak semua sekolah yang menerapkan metode tersebut.

Mentoring Agama Islam

Gambar 1. Mentoring

Dalam proses pendidikan, diperlukan perhitungan tentang kondisi dan situasi dimana proses tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Dengan perhitungan tersebut, tujuan yang akan dicapai menjadi terarah. Itulah sebabnya, pendidikan agama islam memerlukan strategi yang mantap dalam melaksanakan proses pendidikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada.

Mentoring agama Islam atau juga dikenal juga dengan Dakwah Sistem Langsung adalah merupakan sebuah metode pembinaan keislaman pada remaja dengan pendekatan teman sebaya dalam bentuk kelompok yang terdiri dari sepuluh sampai lima belas orang (Gambar 1) .

Mentoring agama islam di indonesia berawal sejak Islam pertama kali tersebar di Indonesia, melalui para pelayar dari seluruh dunia yang telah bersentuhan dengan nilai-nilai Islam. Bahkan, sejumlah literatur menyebutkan, para keturunan Nabi Muhammad termasuk di antara perantau dari tanah Arab yang mengembangkan agama ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mentoring ini berlangsung dalam kelompok kecil orang-orang yang berdiskusi. Namun, diskusi itu kemudian terjadi secara rutin karena rasa ketertarikan orang-orang yang ingin belajar tentang Islam. Dewasa ini, mentoring agama Islam banyak berkembang di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, kantor-kantor, pemukiman, bahkan di perantauan. Mereka yang tergabung di dalam mentoring ini memiliki semangat yang sama, yaitu 'sampaikanlah walau hanya satu ayat'.

Dalam sebuah mentoring, anak tidak hanya mendapatkan pembimbing atau guru, namun anak juga akan mendapatkan teman sebaya. Hubungan Pembimbing (mentor) dengan peserta mentoring layaknya teman sebaya (friendly) membuat mentor dapat berhubungan dengan intensif dan melakukan cara – cara informal untuk mengatasi tindakan meyimpang dari peserta mentoring. Selanjutnya apabila telah terbentuk ikatan emosional yang kuat antara mentor-peserta mentoring dan sesama peserta mentoring maka akan terbentuk kelompok sebaya bernuansa religius yang kokoh.

Dalam mentoring tidak sembarang orang yang bisa menjalani, tidak seperti guru pendidikan agama islam kebanyakan yang hanya mengajar tanpa bersemangat dalam mendidik seorang anak. Seorang mentor atau pembimbing harus bisa ; 1) berperan sebagai orang tua bagi anak didiknya, 2) berperan sebagai orang yang dapat meningkatkan kualitas keagamaan anak didiknya agar dapat menjadi sumber inspirasi, 3) berperan sebagai orang yang dapat memberikan ilmu bagi para anak didiknya, 4) berperan sebagai pemimpin agar bisa mengarahkan anak didiknya.

Pada tahun 2001, Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI ) SMK DKI Jakarta menggagas penerapan Mentoring Agama Islam. Program uji cobanya dilakukan pada siswa muslim di SMK Pancol Jakarta Pusat. Hasilnya berhasil menurunkan angka tawuran di sekolah tersebut. Selanjutnya, dipicu oleh keberhasilan tersebut, MGMP PAI SMK bekerja sama dengan sebuah yayasan melakukan uji coba penerapan mentoring agama Islam di 50 sekolah di Jakarta.

Salah satu indikator keberhasilan dapat dilihat dari data kasus tawuran yang dicatat oleh Polda Metro Jaya. Dalam rentang waktu 2001 sampai 2004 terlihat adanya penurunan frekuensi tawuran dari 70 kasus menjadi 39 kasus ( sebesar 45 % ). Hal ini menunjukkan efektifitas dari pelaksanaan mentoring agama Islam mulai tahun 2001. Oleh karena itu, Saat ini, kegiatan mentoring agama Islam terus dikembangkan menjadi kegiatan ekstrakurikuler siswa sebagai bagian dari sistem pengajaran agama Islam di sekolah – sekolah menengah di Jakarta.

Mentoring merupakan solusi dalam metode pendidikan agama islam sekolah dasar yang notabene bersifat pelajaran semata. Dalam mentoring akan terjadi 4model pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) yakni terjadi interaksi sosial, pengolah informasi, personal humanistik dan modifikasi tingkah laku.

Mentoring agama islam untuk sekolah dasar

Mentoring Agama Islam telah dijalankan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) saat siswanya menginjak kelas IV(empat) karena pda usia inilah anak sangat perlu penjagaan dan pendampingan. Mentoring sekolah untuk Sekolah dasar ini tentunya merupakan sarana yang akan menyenangkan bagi anak dengan adanya teman sebaya dan permainan-permainan yang ada, tentunya permainan yang bisa meningkatakan pengetahuan anak tentang agama, meningkatakan kepedulian, kreatifitas, sosial dan hal lain yang bisa membuat anak lebih baik dala segala aspek, misalnya ular tangga mentoring (Gambar 2) yang telah diterapkan di salah satu SMA di kota Bogor .

Gambar 2. Ular Tangga Mentoring

Mentoring dalam Sekolah Dasar formal akan terlaksana dengan langkah-langkah sebagai berikut : Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI ) merumuskan penerapan mentoring di Sekolah Dasar, kemudian gagasan diserahkan pada Departemen Agama Islam atau Departemen Agama Islam yang mempunyai gagasan penerapan mentoring Agama islam di Sekolah Dasar, setelah itu Departemen Agama Islam meminta legalitas pada Pemerintah untuk menerapkan metode ini, Kemudian Departemen Agama memulai dengan sekolah-sekolah percontohan, misalnya sekolah yang ada di Jawa Barat . Perlu diperhatikan bahwa mentoring ini membutuhkan pembimbing yang berkompeten sebagai seorang mentor dan mentoring ini tentunya membutuhkan peran orang tua.

KESIMPULAN

Mentoring merupakan solusi yang baik untuk mengatasi metode Pendidikan Agama Islam pada umumnya dan khususnya akan sangat berguna untuk pembentukan akhlak anak sejak dini (Baca : Sekolah Dasar). Dalam mentoring terjadi interaksi sosial, pengolah informasi, personal humanistik dan modifikasi tingkah laku, serta anak mempunyai pembimbing atau mentor yang tidak hanya sekedar menjadi guru agama bagi anak.

Metode mentoring akan diberikan saat anak duduk di kelas IV (empat) Sekolah Dasar. Mentoring agama islam ini tidak akan menghilangkan semua kurikulum Pendidikan Agama Islam yang telah ada. Dalam Mentoring ini akan ada permainan seperti ular tangga mentoring dan permainan dari pembimbing yang tentunya menyenangkan dan bermanfaat; dalam mencapai tujuannya mentoring mebutuhkan peran mentor, orang tua dan masyarakat; dengan adanya metode mentoring untuk Sekolah Dasar formal ini maka anak akan lebih giat untuk mempelajari agam yang merupakan pembentuk akhlak anak sejak dini. Metode mentoring ini juga membawa misi untuk mengurangi tingkat kriminalitas di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. 2008. Kurikulum SD Islam Terpadu Az-Zahra. http://blog.re.or.id/free-download-ebook/pdf/kurikulum_sd_islam_terpadu_az-zahra.htm. [27 Februari 2011].

[Anonim]. 2011. Gila ! Siswa SD Hamili Teman. http://www.wartakota.co.id/detil/berita/38893/Gila-Siswa-SD-Hamili-Teman. [26 Februari 2011].

Ahira, Anne. Perkembangan Mentoring Agama Islam di Indonesia. http://www.anneahira.com/pendidikan-islam.htm. [26 Februari 2011].

Al-Qardhawi, Yusuf. 1980. At-Tarbiyyatulislamiyah Wa Madrasatu Hasan Al-Banna.http://www.4shared.com/document/1sDyKFM4/Tarbiyah_Islam__Madrasah_Hasan.html. [27 Februari 2011].

Arifin, M. 2003. Imu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdispliner. Jakarta: Bumi Aksara

BPS (Biro Pusat Statistik). 2007-2009. Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah.http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=3 &notab=1. [1 Maret 2011].

Fuad. Mentoring Agama Islam; Solusi Antisipatif maraknya tawuran pelajar. http://fuadbawardi.multiply.com/journal/item/1. [26 Februari 2011]

Nuraini. Bijaksana Mendampingi Anak Sekolah. http://www.fedus.org/artikel/bijakpendampingan.html. [26 Februari 2011].

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik dan Model Pembelajaran.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. [26 Februari 2011].

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Yasmin, Ummu. 2003. Materi Tarbiyah. Solo: Media Insani Press.